Mohon tunggu...
jelly head
jelly head Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Web comic

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lesunya Kondisi Perekonomian Dunia di Kala Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina

15 Desember 2023   20:25 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Muhammad Dhiyaa' A

Perang antara Rusia dan Ukraina telah menciptakan gelombang dampak yang luar biasa di panggung global, khususnya dalam ranah pasar keuangan. Konflik ini telah menciptakan tingkat ketidakpastian dan volatilitas yang mencengangkan di pasar keuangan global, tergambar dari fluktuasi terus-menerus pada indeks saham dan harga komoditas yang terus berubah. Dampaknya tidak hanya sebatas itu; perang ini juga memicu lonjakan harga minyak bumi dan gas alam, suatu peristiwa yang mampu menggerakkan perekonomian global. IMF pun menyatakan perang ini sebagai ancaman serius bagi ekonomi dunia, dan krisis yang terjadi diprediksi akan semakin mempersulit penerapan kebijakan moneter dan fiskal di setiap negara.

Sejak dimulainya konflik pada Februari 2022, perang Rusia-Ukraina telah membawa dampak besar terhadap kondisi ekonomi dan sumber daya energi di negara-negara di seluruh dunia. Krisis energi dan kelangkaan bahan bakar menjadi efek nyata yang terasa, merambah ke pasar keuangan global. Beberapa negara yang terkena dampak perang ini mencakup :

 Asia :

- Indonesia : Menghadapi krisis energi dan kelangkaan bahan bakar, yang dapat menyebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak dan pangan di tingkat global.

- China : Konflik ini berpotensi memicu kenaikan harga minyak bumi, yang diperkirakan mencapai lebih dari $100 per barel. Sementara itu, harga bahan bakar minyak meningkat sebesar 30% di AS dan Eropa.

- India : Krisis energi dan kelangkaan bahan bakar yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina berdampak pada kenaikan harga bahan bakar minyak dan pangan global

- Jepang : Jepang mengimpor sekitar 10% minyak mentah dari Rusia. Oleh karena itu, perang Rusia-Ukraina dapat berdampak pada pasokan minyak mentah Jepang .

- Sebagian besar Asia Tenggara : Perang Rusia-Ukraina memberikan risiko besar pada kenaikan harga komoditas dari Rusia-Ukraina dikarenakan kedua negara tersebut merupakan negara pengekspor utama gandum.

Eropa :

- Uni Eropa : Pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 di Uni Eropa terancam oleh perang Rusia-Ukraina. Kenaikan harga pangan dan pupuk telah menciptakan efek domino, memengaruhi harga berbagai komoditas, terutama minyak, nikel, gandum, dan jagung. Eropa menjadi tujuan utama ekspor energi dari Rusia, dengan 49 persen minyak mentah dan kondensat serta 74 persen gas alam diekspor ke Eropa pada tahun 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun