Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyimak Kawasan Makam Kuno di Kota Gresik

8 Juli 2013   23:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada hal yang menarik di kawasan sekitar alun-alun kota Gresik - Jawa Timur. Pada sisi timurnya dengan berjarak sekitar 300 meter terdapat sebuah situs bersejarah dengan banyak makam kuno. Makam-makam itu berada dalam kompleks Makam Kyai Toemenggoeng Poespo Negoro I yang merupakan Bupati Gresik yang pertama.Selain makam utama Bupati Gresik itu, ada juga makam-makam lainnya yang merupakan makam dari para kerabatnya.

Memasuki kawasannya berdampingan dengan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim yang menjadi salah satu destinasi wisata religi dan ziarah Walisongo. Pembatasnya hanya dipisahkan oleh sebuah gapura yang juga berbentuk kuno.
Cukup menarik memasuki kawasan itu dan menyimak makam-makamnya  karena  memiliki bentuk bangunan dan gerbang yang cukup khas dan unik. Selain itu ornamennya juga kental dengan nuansa budaya Jawa.
Karena merupakan makam kuno, mayoritas makam-makam itu keadaannya banyak yang berwarna kehitaman atau kehijauan akibat ditumbuhi oleh lumut atau kerak yang cukup tebal.Pepohonan jenis kamboja dengan rerumputan dan semak belukar yang cukup lebat seolah menjadi penghias di sekitarnya.
Suasana mistis dan sakral tentu sangat terasa disana. Apalagi ketika senja dan malam hari.Gapura setinggi 7 meter itu berbentukPaduraksa yang khas.Pada bagian atas gapura terdapat hiasan bertuliskan dalam huruf Arab dan huruf Jawa .
Tertulis juga disana bahwa gapura itu merupakanpenanda Makam Bupati Gresik yang pertama dan bernamaKyai Toemenggoeng Poespo Negoro I.
Setelah melewati gapura pertama yang berbentuk Paduraksa itu,berjarak sekitar 100 meter terdapat gapura Paduraksadengan tulisan dalam huruf Arab dan huruf Jawa.
Di depan gapura Paduraksa ini pada sisi kanannyaterdapat sebuah tiangsetinggi 1,5 m dengan hiasan motif ukir-ukiran.  Sedangkan pada sisi kirinya terdapat batu yang bentuknya menyerupai hewan kodok.Batu yang disebut Batu Kodok itu tampaknya dikeramatkankarena banyak terdapattumpukan bunga setaman di sekitarnya.
Di belakang gapura itu terdapat cungkup makamyang berbentuk Joglo.Cungkup makam itu memiliki pintu masuk yang kecil dan rendah dengan bertirai kain putih.Sehingga pengunjung harus menundukkan tubuh dan kepalanya ketika memasukinya sebagai bentuk salam dan penghormatan kepada almarhum.
Pada bagian atas gapura terdapat hiasan tulisan Arab dan hiasan ukir-ukiran pada bagian kanan dan kiri pintu masuk. Pada sisi kanan dinding bagian depan cungkup makamterdapat ornament bermotif Surya Majapahit dengan tulisanArab berlafalz Allah dan Muhhammad dan tulisan lainya .
Sedangkan pada sisi kiri terdapat ornemn bebrbentuk bulan sabitdengan tulisan Arabberlafalz kalimat Tauhid.
Di dalam cungkup terdapat makam Kyai Toemenggoeng Poespo Negoro I. Makam itucukupunik karena ukurannya yang tidak biasa dengan tinggi sekitar 2 meter dan panjang 6 meter dan lebar2 meter.Batu nisannya terbuat dari batu putih dengan hiasan bermotifukir-ukiran .
Pada bagian atas makam terdapat tumpukan bunga dari para peziarah. Suasana di dalam makam cukup sempit dan pengap karena bentukbagiandalam cukup makamseperti limasdengan atapnya yang meruncing.  Di sebelah makamyang berlantai keramik warna merah tua ini juga terdapat benda kuno lainnya yang berbentuk batu Yoni.
Disebelah kanan dan kiri bagian luar cungkup makam terdapatmakam-makam kuno lainnya dari para kerabat Poespo Negoro I.  Tampak beberapa botol plastik berisi air yang biasa dibawa dan menjadi oleh-oleh bagi peziarah untuk berbagaimaksud dan keperluan tertentu.
Makam ini banyak didatangi oleh berbagai kalangan. Utamanya mereka yang sedang mengincar dan berburu karier, pangkat atau jabatan.
Menurut juru kunci makam, sutradara kondang Hanung Bramantyo beberapa waktu lalu juga cukup sering berkunjung ke makam ini untuk menyelesaikan proyek sebuah buku yang ditulisnya. Juru kunci itu juga mengakupernah diberi 5 bukuyang cukup tebal oleh sutradara film-film kontroversial itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun