Mohon tunggu...
Jefry Albari Tribowo
Jefry Albari Tribowo Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Andrologi

dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bisakah Mengonsumsi Suplemen untuk Mencegah Covid-19?

23 Maret 2020   16:43 Diperbarui: 24 Maret 2020   23:56 4415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suplemen | pixabay.com

Di tengah pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi suplemen dengan dalih menjaga sistem imun dan mencegah infeksi. Padahal hal ini sendiri agak kurang tepat, karena sampai sekarang WHO tidak ada merekomendasikan obat atau suplemen apapun untuk mencegah Covid-19. 

Salah satu yang sering dikonsumsi adalah suplemen antioksidan. Suplemen antioksidan ini ada banyak sekali jenis kandungannya, biasanya yang sering kita jumpai adalah gabungan vitamin-vitamin dan senyawa lainnya.

Antioksidan bekerja dengan cara memerangi radikal bebas, karena radikal bebas dianggap akan menimbulkan berbagai kerusakan dalam tubuh. 

Tetapi yang perlu diingat zat apapun dalam tubuh memiliki kadar optimalnya masing-masing. Keseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan ini disebut sebagai keseimbangan redoks.

Jika kita mengkonsumsi suplemen antioksidan secara berlebih, maka akan terjadi peningkatan kadar antioksidan dan penurunan radikal bebas. Padahal radikal bebas dalam kadar normal juga diperlukan oleh tubuh, sementara kadar antioksidan yang terlalu tinggi akan menimbulkan problem. 

Pada keadaan antioksidan yang terlalu tinggi dan radikal bebas rendah disebut stres reduksi, sementara pada keadaan antioksidan yang terlalu rendah dan radikal bebas tinggi disebut stres oksidasi. Keduanya ini merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tubuh tidak sehat.

Keseimbangan Radikal Bebas dan Anti Oksidan | Powers et al (2004)
Keseimbangan Radikal Bebas dan Anti Oksidan | Powers et al (2004)

Sebagai contoh ketika kita mengkonsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi setiap harinya, padahal dosis rekomendasi hariannya hanya sebesar 75-90 mg/hari dan tubuh sudah mendapatkan kadar tersebut dari makanan. 

Akibatnya vitamin C yang berlebih tersebut akan dikeluarkan dari ginjal. Bukan tidak mungkin hal ini bisa membuat kerja ginjal menjadi berat, dan rentan membuat permasalahan kesehatan.

Selama kita dalam kondisi sehat dan rutin makan-makanan yang bergizi seperti sayur, buah, dan daging kita tidak perlu mengkonsumsi suplemen tambahan. Hal ini dikarenakan kadar antioksidan dari makanan sudah cukup untuk memenuhi tubuh kita. 

Selain itu kita juga perlu mempertahankan gaya hidup sehat untuk meningkatkan sistem imun. Yang bisa dilakukan antara lain tidur yang cukup selama 7-9 jam setiap malamnya, berolahraga rutin minimal 30 menit setiap 2 hari, dan mengurangi stress.

Namun beberapa orang mungkin saja memerlukan suplemen antioksidan tersebut. Seperti pada orang-orang yang sedang sakit, kurang melakukan pola hidup sehat, atau sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, akan lebih baik jika orang-orang berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi suplemen-suplemen tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun