Mohon tunggu...
Jefri Maradi
Jefri Maradi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teologi

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Susah air dan Lahan Penuh Batu, Emang Bisa Bertani Sayuran?

14 Mei 2024   21:49 Diperbarui: 15 Mei 2024   13:26 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras rumah hidroponik rakit apung. (Sumber: Umbu Mas)

Saya berasal dari Sumba Timur yang dikenal sebagai daerah yang memiliki pemandangan padang savana yang indah. Sumba Timur juga dikenal dengan peternakan kuda, sapi, dan kerbau namun sistem pemeliharaannya dilepas di padang secara bebas. 

Para artis ibu kota sering pergi menyaksikan dan menikmati indahnya pemandangan hamparan padang savana. Di balik keindahannya, ada fakta sedih yang menjadi perhatian yaitu Sumba merupakan daerah yang memiliki curah hujan yang sangat rendah dan kering. 

Mayoritas perkampungan di Sumba Timur kesulitan air sehingga kerap gagal panen dan wilayahnya dikelilingi batu-batu karang sehingga sulit untuk bertani.

Menanam sayuran pun bisa dikatakan kerap gagal karena curah hujan yang rendah. Adik saya memiliki ide untuk mengembangkan pertanian sayuran selada dengan cara membangun green house di pekarangan rumah orang tua kami di Sumba Timur. 

Bermodal pengetahuan yang ia miliki ketika belajar dari seorang yang ahli membuat green house dan bagaimana merawat tanaman sayur, ia berpikir untuk mengembangkannya sehingga pada akhirnya usahanya dilirik oleh pemerintah Kab. Sumba Timur. 

Walaupun dia bukan seorang ahli yang memiliki sertifikat, karena keberaniannya dan keterampilannya ia bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membantu masyarakat di desa-desa yang kesulitan air untuk bercocok tanam.

Sekarang dia, dengan bantuan pemerintah, memberikan edukasi dan membangunkan green house kepada masyarakat sehingga mereka dapat menanam sayur. Dia memberikan training pengembangan sayuran hydroponic secara gratis kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh penambahan pendapatan. 

Jenis sayuran yang ditanam pun memiliki nilai jual yang mahal. Sebagai tambahan, pembangunan green house untuk masyarakat juga dibantu oleh pemerintah loh, lewat dana yang dikeluarkan oleh kantor TP-PKK Sumba Timur. 

Pada awal bulan Mei lalu, pemerintah telah menyerahkan Rumah Hidroponik berupa Rumah Apung kepada kelompok tani serta adik saya memberikan pelatihan cara penggunaan secara gratis kepada masyarakat.

Jadi, lahan kering dan daerah susah air bukanlah halangan untuk menanam sayuran, tapi perlu ada niat dan ilmu dari orang-orang baik yang bersedia membagikan ilmu sehingga masyarakat dapat ditolong untuk kesejahteraan mereka. 

Tentu untuk masyarakat dan desa tertinggal memerlukan bantuan pemerintah agar mereka dapat melihat keberpihakan pemerintah kepada mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun