Mohon tunggu...
IBM Jaya Martha
IBM Jaya Martha Mohon Tunggu... Insinyur - Mardi Siwi

Masa lalu biar berlalu, masa depanpun belumlah pasti, selalu bersyukur masih bisa bergembira hari ini ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Menghadapi Pandemi

27 September 2021   11:20 Diperbarui: 27 September 2021   11:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Om Swastyastu,

Penduduk dunia sedang berduka. Ketakutan dan kecemasan menghantui baik orang muda yang sehat dan kuat, juga yang lebih tua, apalagi sedang mengidap penyakit. Ketakutan akan "novel coronavirus" dengan nama ilmiah _severe acute respiratory syndrome coronavirus 2._ (SARS-CoV-2). Infeksi oleh virus jahat ini menyebabkan penyakit pernapasan mematikan yang disebut COVID-19, yang ditandai demam, batuk kering yang dalam, sesak napas dan terkadang kehilangan rasa dan penciuman, atau masalah usus. COVID-19 berkembang sangat pesat dan, dalam beberapa kasus, berakhir dengan kematian.

---

Rekan-rekan Krama Banjar Jakarta Utara, perlu dipahami bahwa keadaan emosi, sebenarnya meningkatkan resiko terhadap virus yang ditakuti. Keadaan emosi seperti ketakutan, cemas, dan tekanan psikologis, berefek buruk pada fungsi kekebalan. Tapi emosi positif, ternyata memiliki efek sebaliknya pada sistem kekebalan tubuh. Ada penellitian ahli, yang mencatat bahwa meditasi berbasis Hindu, terbukti bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan emosi positif.

Kecemasan dan ketakutan mempengaruhi sistem fisiologis yang melindungi individu dari infeksi (sistem imun), adakah solusi yang bisa kita gali dari budaya dan agama Hindu, untuk membantu individu tetap bebas dari infeksi virus corona dan bagaimana mengurangi efek infeksi, jika sudah terpapar ? Ada.

Penulis mengkaji kembali konsep Tri Hita Karana, yang telah diterapkan di Banjar Jakarta Utara. "Tri" berarti tiga, "Hita" berarti kebahagiaan dan "Karana" yang berarti penyebab, sehingga Tri Hita Karana berarti "Tiga penyebab terciptanya kebahagiaan". 

Konsep kosmologi ini, merupakan falsafah hidup tangguh, yang kita coba gunakan agar tangguh bertahan di masa pandemi yang memporak porandakan banyak bangsa di bumi ini. Dalam tulisan ini, kita akan mengkaji *Hubungan dengan Tuhan*, *Hubungan dengan sesama Manusia* dan bagaimana memperkuat *Hubungan dengan alam*.

HUBUNGAN DENGAN TUHAN

Tantangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang membatasi gerakan, perlu diubah menjadi peluang, dengan mengisi waktu selama pandemi untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan Hyang Widhi. 

Ketika hidup di era "normal", kita begitu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal spiritual, untuk memperkuat sradha dan bhakti. 

Jatah waktu spiritualitas, telah dirampas oleh hal hal duniawi, seperti hobi, pekerjaan, pekerjaan rumah tangga, kegiatan rekreasi, kegiatan sosial dan keluarga, yang dilakukan setiap saat, sepanjang hari. Sekarang setelah aktivitas normal hampir terhenti, ada banyak waktu untuk membangun kesehatan spiritual. 

Waktu pandemi adalah saat yang indah untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan Hyang Widhi, dengan berkonsentrasi pada kegiatan keagamaan pribadi seperti berdoa dengan tulus ikhlas (lascarya) kepada Hyang Widhi atau melaksanakan meditasi disertai japa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun