Mohon tunggu...
JAYA ERIYANTO E SIBORO
JAYA ERIYANTO E SIBORO Mohon Tunggu... -

Menulis untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengalahkan Ahok, Taruhan Ego PDIP?

4 Agustus 2016   15:36 Diperbarui: 4 Agustus 2016   15:50 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika PDIP masih belum memastikan siapa yang menjadi calon gubernur DKI Jakarta untuk menantang petahana Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, maka sejatinya ini adalah pertaruhan bagi partai berlambang banteng moncong putih itu. Taruhan paling sensitif adalah harga diri (baca: ego) karena partai ini merupakan pemilik kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, yang secara logika bisa diartikan mereka punya massa paling banyak di ibukota negara. Kalah alias tak memenangi Pilkada DKI Tahun 2017 akan menjadi pukulan berat bagi partai ini.

Agar tak malu, PDIP sangat sangat berkepentingan memilih sosok atau tokoh yang dinilai sepadan dengan sang petahana yang sudah resmi diusung Nasdem, Hanura dan Golkar plus Teman Ahok. Maka tak heran kalau nama-nama beken dan top seperti Tri Rismaharini, Anis Baswedan masuk radar karena dianggap sebagai orang yang mumpuni bisa mengimbangi popularitas dan elektabilitas mantan bupati Belitung Timur itu.

Politik memang soal kekuasaan. Tapi semata-mata untuk menang lalu mengabaikan etika dan objektifitas sesungguhnya sama dengan membangun jalan keruntuhan. Jika PDIP 'memaksa' Tri Rismaharini meninggalkan Surabaya dan bertarung di Pilkada Jakarta, saya menduga pertimbangan harga diri atau ego lah yang mengemuka. Sebab, Surabaya juga perlu dipimpin oleh orang hebat sekelas Risma. Seperti kata Heru Margarito, wartawan Kompas.com, Indonesia bukan cuma Jakarta dan daerah juga membutuhkan pemimpin yang bagus.

Maka jika PDIP mengambil keputusan dengan pertimbangan objektif, yakni menakar kinerja Ahok selama memimpin Jakarta, maka tak perlu malu lah mengusung Ahok (lagi). Kalau menurut analisa objektif PDIP kinerja Ahok buruk, maka tunjukkanlah kegagalan Ahok memimpin ibukota lalu tawarkan tokoh yang punya visi, misi dan program yang lebih baik.

Tapi, sekali lagi, jangan mengganggu pemimpin yang sedang mengemban amanah di daerahnya masing-masing, seperti Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, Yoyok Riyo Sudibyo. Kalau bisa kan ada Anis Baswedan atau Rizal Ramli yang sudah tak lagi menjabat menteri. (Tapi rasanya, kalau semangatnya cuma mau mengalahkan Ahok, Anis Baswedan nggak bakal mau dipinang jadi calon gubernur). Kalau Rizal Ramli?

Pada akhirnya, kita yang bukan warga DKI Jakarta, bukan elit partai, hanya menunggu keputusan elit. Sebab, mengutip artikel Heru Margarito berjudul "Satu-satunya Cara Mengalahkan Ahok", di tengah pertarungan politik, kadang yang memprihatinkan justru bukan para politisinya, tapi lovers dan haters-nya yang acapkali kehilangan rasionalitas mereka. 

Pemimpin yang berdiri di atas singgasana puja-puji akan kehilangan kontrol yang sehat dari publik sebagai pemilik demokrasi. Sebaliknya, lawan politik yang semata-mata hanya ingin menjatuhkan dengan menghalalkan segala cara adalah racun yang mematikan bagi akal sehat kita. Sementara, mereka yang berada di luar pertikaian, kerap membenci politik karena kebenaran obyektif tidak pernah menjadi tujuan para politisi.

Para politisi hanya sibuk mencari kebenaran versi mereka demi kemenangan mereka semata. Di luar para politisi yang tengah bertarung, masyarakat Jakarta punya hati nurani untuk melihat kebenaran sedang berdiri di mana.

Ya, semoga dalam menentukan pemimpinnya nanti, warga Jakarta tidak terbawa ego atau nalar kekuasaan semata, tapi karena pertimbangan rasional dan hati nurani. Semoga Jakarta dipimpin oleh anak-anak terbaik bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun