Mohon tunggu...
Achmad Narmokong
Achmad Narmokong Mohon Tunggu... Administrasi - Sarjana Hukum

Lahir di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi dan Modernitas

9 Desember 2016   11:48 Diperbarui: 13 Desember 2016   07:47 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebulan terakhir ini aku heran kenapa dari mesjid yang berada hanya 50 meter dari rumahku di kawasan permukiman padat Tangerang Selatan tidak pernah lagi terdengar azan sholat dan pengajian dari alat pengeras suara bertenaga listriknya. Akhirnya aku tanya dengan sesopan mungkin pada pada pengurus mesjid ada apa gerangan sebab aku ini seorang non muslim. Ternyata jawabannya sungguh mengejutkan dan mengharukan.

Awalnya adalah inisiatif dari beberapa warga muslim yang sangat menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama tidak ingin kalau mesjid itu punya citra sumber polusi suara bising dan memekakkan telinga. Mereka berpikir kreatif dan akhirnya menemukan cara yaitu cukup dengan memakai peralatan teknologi yang ada yaitu ponsel dan aplikasinya untuk mengingatkan kaum muslim waktu untuk sholat. Oleh karena itu mereka memastikan semua warga masjid memasang aplikasi panggilan azan di ponselnya (gratis) dan menguji apakah tingkat kehadiran masjid mengalami berubah jika mesjid tidak menggunakan pengeras suara bertenaga listrik. Bagi muslim yang teknologi ponselnya masih belum menyediakan fasilitas tersebut, saudara-saudara muslim lainnya menolongnya dengan mengirimkan pesan singkat dan meneleponnya.

Hasilnya luar biasa, tingkat kehadiran muslim ke mesjid tidak turun. Malah komunikasi antar sesama muslim jika menjelang waktunya sholat meningkat karena timbul kebiasaan baru yakni saling mengingatkan waktu sholat sesama muslim dengan menggunakan aplikasi whatsapp baik dalam grup atau melalui private message.

Aku terharu dan mengakui kalau islam selalu compatible dengan modernitas dan aku pun semakin kagum pada islam dan umatnya dalam menjaga dan memperkuat toleransi antarumat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun