Mohon tunggu...
Inovasi

Kesan Belajar SKI (Sejarah Kebudayaan Islam dan Budaya Lokal)

9 April 2017   19:56 Diperbarui: 10 April 2017   04:00 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Nama               : Jayanah Aidiyah

NIM                : 14420088

Mata Kuliah    : SKI

Tugas               : Membuat Essay/Opini

Kesan Belajar SKI

            SKI (Sejarah Kebudayaan Islam dan Budaya Lokal) merupakan ilmu yang mempelajari tentang lika-liku atau perjalanan umat islam sejak awal munculnya agama islam hingga saat ini. SKI adalah catatan lengkap tentang segala sesuatu yang dihasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia. Mempelajari SKI sangat banyak manfaatnya. Salah satunya adalah untuk mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa silam, entah sesuatu yang baik maupun buruk (nilai baik maupun buruk). Kemudian hal itu dijadikan teladan atau cerminan bagi kita dalam menjalani hidup yang lebih baik.

Menurut saya, mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sangatlah penting, karena dengan mempelajarinya seseorang akan lebih paham tentang bagaimana awal islam muncul, bagaimana perkembangan islam dari awal munculnya hingga saat ini, bagaimana keadaan umat islam pada zaman dahulu, dan masih banyak lagi hal-hal yang akan ditemukan ketika mempelajari SKI. Dan ketika kita telah mempelajari SKI, iman kita terhadap agama islam akan semakin bertambah.

            Saat ini saya berada di semester 6 jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kaljaga Yogyakarta dimana salah satu mata kuliah wajib yang harus mahasiswa pilih adalah Sejarah Kebudayaan Islam dan Budaya Lokal  (SKI). Dalam mata kuliah SKI ini dosen yang mengampu adalah ibu Rohmatun Lukluk Isnaini. Mata kuliah SKI ini mempelajari tentang bagaimana peradaban dan perkembangan islam dari negara Timur, Eropa, hingga nusantara (Indonesia). Dalam mata kuliah ini, dosen yang bersangkutan menggunakan strategi discussion group (kelompok diskusi) dan presentasi berkelompok.

Untuk presentasi berkelompok, semua mahasiswa dibagi menjadi 11 kelompok dan setiap kelompok diberi tema yang berbeda-beda. Lalu untuk discussion group, semua mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian setiap kelompok ditugaskan untuk mereview materi yang telah dipresentasikan oleh kelompok pemateri yang telah maju sebelumnya. Strategi ini (discussion group) dilakukan karena menurut dosen yang bersangkutan, mahasiswa banyak yang kurang memperhatikan ketika kelompok pemateri sedang mempresentasikan materinya. Maka dari itu, dengan strategi ini diharapkan mahasiswa akan lebih fokus dan mau memperhatikan ketika kelompok pemateri maju.

            Namun, pada kenyataannya masih ada mahasiswa yang tidak mau memperhatikan, kurang antusias dan rame sendiri ketika kegiatan presentasi sedang berlangsung. Tapi ketika dosen yang menjelaskan pelajarannya, semua mahasiswa memperhatikan dan antusias dalam menanggapi setiap pernyataan maupun pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Hal ini dikarenakan penjelasan dari kelompok presentasi banyak yang kurang menarik dan kurang jelas dalam menyampaikan argumennya.

Mempelajari SKI seharusnya tidak hanya bersumber dari buku-buku sejarah islam saja, namun bisa dari literatur-literatur tentang sejarah islam, film atau video sejarah islam, bangunan-bangunan bersejarah dan lain sebagainya. Dan setelah mempelajari beberapa sumber sejarah islam tersebut, alangkah baiknya jika didiskusikan bersama dengan teman-teman ketika berada di kampus maupun berada di luar kampus. Sehingga ilmu yang didapatkan tidak terbuang sia-sia dan akan semakin berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun