Rasulullah SAW Bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِى الْمَوْتَ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian." (HR. Tirmidzi).
Satu hal yang pasti dalam hidup ini adalah kematian. Ia bukan sekadar kemungkinan, melainkan kepastian yang tak bisa dihindari. Namun, betapa seringnya manusia terlena dalam buaian dunia---terpukau oleh manisnya kehidupan yang sejatinya hanyalah sementara.
Kita terlalu sibuk mengejar ambisi, seakan waktu selalu berpihak. Terlalu larut dalam hiruk-pikuk dunia, seakan esok pasti datang. Padahal, cepat atau lambat, entah dalam kesiapan atau keterkejutan, kematian akan mengetuk pintu kehidupan kita.
Dalam sebuah syair dikatakan:
Al-mautu ya'ti baghtatan "Kematian datang secara tiba-tiba."
Sebagai seorang Muslim, sudah sepatutnya kita selalu mengingat dan mempersiapkan diri menghadapi kematian. Sebab, ia bukan sesuatu yang bisa ditunda atau dihindari.
Lalu, adakah tanda-tanda sebelum kematian datang? Apakah seseorang yang akan menghadapi kematian dapat merasakannya?
Imam Al-Qurtubi dalam kitab Mukhtasor Tadzkirah Al Qurtubhi menjelaskan tentang tanda-tanda menjelang kematian, yang didasarkan pada Al-Qur'an dan hadis Rasulullah .