Kewirausahaan adalah kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi sosial. Seorang wirausahawan bukan hanya menciptakan usaha, tetapi juga mampu mengidentifikasi kebutuhan pasar dan memberikan solusi kreatif yang bernilai. Salah satu bentuk nyata dari kewirausahaan yang inovatif adalah gagasan “Angkringan Rasa Resto”, sebuah konsep bisnis yang menggabungkan nilai-nilai tradisi kuliner Indonesia dengan standar pelayanan dan kualitas rasa sekelas restoran modern.
“Angkringan” identik dengan daerah Yogyakarta dan Solo, namun saat ini angkringan telah menjamur di kota – kota kecil. Angkringan ini merupakan simbol kuliner rakyat yang penuh kesederhanaan, dengan harga murah dan suasana keakraban tercipta disana.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, preferensi konsumen mulai berubah. Masyarakat urban mulai mencaru makan yang enak dan murah, tetapi menginginkan kebersihan, kenyamanan, serta pengalaman makan yang estetik dan berkesan. Melihat peluang ini, lahirlah sebuah inovasi yaitu “Angkringan Rasa Resto”.
Konsep ini tetap menyediakan menu makanan khas angkringan, seperti sate usus, sate kulit, sate kepala ayam, nasi kucing, tempe mendoan, wedang jahe dan kemudian menu tersebut bertambah seperti ada sate lok-lok, nasi bakar dll. Namun dari sisi penyajian dan kemasan semuanya ditingkatkan dari hanya dibungkus dengan daung pisang atau kertas makanan dikemas dengan kemasan ala resto. Tetap dibungkus dengan daun pisang disajikan dengan piring dengan lauk lebih modern, misal ayam bakar, tempe bakar dan tahu bakar dan diplating ala resto.
Angkringan Rasa Resto tersebut tetap menjual kuliner tradisional, sehingga kuliner tradisional meningkat lebih baik dari kalangan “wong cilik” meningkat menjadi kalangan “menengah keatas”.
Angkringan Rasa Resto ini juga memberikan kenyamanan pada pengunjung, khususnya pada Gen Z dan Alpha dengan memberikan Wifi, AC dan pembayaran digital yaitu QRIS. Namun demikian tidak menutup kemungkinan memberikan daya tarik kepada Gen X dan Milenial.
Dari sisi kewirausahaan, konsep ini mencerminkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan selera pasar dan kebutuhan konsumen. Seorang wirausahawan yang menjalankan usaha ini dituntut untuk berpikir kreatif, inovatif, dan mampu menjalankan manajemen usaha secara profesional. Tantangan seperti menjaga konsistensi rasa, menjaga kualitas pelayanan, hingga mengatur keuangan menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis ini.
Kesimpulannya, “Angkringan Rasa Resto” adalah bentuk nyata kewirausahaan berbasis inovasi lokal. Ia menjadi contoh bagaimana warisan budaya dapat dihidupkan kembali dengan pendekatan modern tanpa kehilangan identitasnya. Konsep ini tidak hanya berpotensi menghasilkan keuntungan secara finansial, tetapi juga dapat menjadi inspirasi untuk pelestarian dan pengembangan kuliner nusantara dalam skala yang lebih luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI