Mohon tunggu...
Jason Andrew
Jason Andrew Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Have a nice day!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dari Seorang "Hero" Menjadi Seorang yang "Humble"?

11 Juli 2021   12:31 Diperbarui: 12 Juli 2021   10:01 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mendengar kata "Pemimpin" kata-kata yang muncul di benak kita adalah berotoritas, mengatur segalanya, memiliki kekuatan yang besar, dan bisa menyelesaikan semua masalah. Tetapi, apakah seorang pemimpin harus selalu digambarkan seperti itu? Pernahkah kamu berpikir seorang pemimpin memiliki sifat rendah hati? sifat melayani bawahannya?

Leaders must be close enough to relate to others, but far enough ahead to motivate them. -John C. Maxwell

Perubahan zaman membuat definisi dari seorang pemimpin tentunya menjadi berbeda. Pemimpin pada zaman dulu lebih menerapkan prinsip kepemimpinan yang linear. Dimana, kepemimpinan yang linear hanya menerapkan konsep majikan dengan bawahan. Dan seorang bawahan hanya bekerja saat mendapatkan PERINTAH dari majikan-nya. 

Namun, menjelang era society 5.0 ini, definisi pemimpin sudah sangatlah berbeda. Dimana, kepemimpinan berkonsep horizontal dan didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan memotivasi dan mengawasi orang lain untuk mencapai objektif ataupun tujuan. Seorang pemimpin tidak lagi digambarkan sebagai seorang "majikan", dan seorang bawahan tidak hanya sekedar "bawahan". Seorang pemimpin harus bisa memiliki sifat rendah hati yang bisa selalu merangkul team-nya, selalu memberikan dorongan serta motivasi kepada sesama. 

Apakah sifat rendah hati menjadi komponen krusial saat kita menjadi seorang pemimpin? Mengapa kita harus rendah hati saat menjadi pemimpin? Bukankan saat kita rendah hati, kita akan dilihat "rendah" oleh bawahan kita? Paradigma-paradigma seperti ini yang selalu memenuhi otak kita sehingga kita susah menghadapi perubahan.

Humility is not weakness. Humility has its effect across levels of an organisation in an empowered uplifting way. You can't browbeat people into performance. -Angelo Kinicki 

Saat memiliki kerendahan hati saat menjadi seorang pemimpin, hal ini bukan mengurangi derajat seorang pemimpin. Tetapi, hal ini malah bisa memberikan reliance kepada bawahannya. Bawahan akan merasa bahwa pemimpinnya adalah seseorang yang dapat diandalkan dalam memimpin tim dan merangkul sesama.

Ketika seorang pemimpin memiliki sifat rendah hati, tidak hanya akan berhenti di poin rendah hati. Namun, bisa melahirkan nilai-nilai lain yang bisa memberikan pengaruh yang positif.

Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu faktor penting di dalam sebuah team atau organisasi. Dengan hilangnya komponen komunikasi, besar kemungkinannya hubungan satu departemen dengan departemen lainnya tidak akan berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan rencana. Komunikasi yang baik didalam perusahaan akan memudahkan semua proses dan pekerjaan yang dilakukan. 

Saat seorang pemimpin memiliki sifat rendah hati, komunikasi antara atasan dan bawahan tidak menjadi hambatan. Keduanya bebas mengutarakan pendapat masing-masing, dan saling menghormati pendapat satu sama lain. Dengan harmonisnya komunikasi antara atasan dengan bawahan, koordinasi yang dilakukan akan lebih lancar dan pekerjaan akan menjadi lebih produktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun