Menjaga Keseimbangan: Tantangan Utama Kebijakan Ekonomi
Pertumbuhan, inflasi, dan stabilitas rupiah ibarat tiga sisi mata uang yang saling berkaitan. Jika pemerintah terlalu fokus mengejar pertumbuhan tinggi, ada risiko inflasi melonjak. Sebaliknya, jika inflasi ditekan terlalu ketat, konsumsi rumah tangga bisa melemah dan pertumbuhan melambat. Begitu pula dengan stabilitas rupiah, yang harus dijaga agar tidak terlalu lemah maupun terlalu kuat, karena keduanya memiliki dampak berbeda pada ekspor dan impor.
Tantangan terbesar bagi pemerintah pada 2025 adalah menemukan keseimbangan di antara ketiganya. Kebijakan fiskal melalui APBN harus diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mendukung program hilirisasi dan pembangunan infrastruktur. Sementara itu, kebijakan moneter Bank Indonesia perlu tetap konsisten dan komunikatif agar tidak menimbulkan gejolak pasar.
Penutup
Ekonomi Indonesia 2025 berada di persimpangan jalan penting. Dengan potensi besar dari bonus demografi, sumber daya alam, dan pasar domestik yang luas, Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh lebih cepat. Namun, tanpa pengelolaan yang hati-hati, tantangan inflasi, stabilitas rupiah, dan tekanan global bisa menjadi penghambat serius.
Kunci keberhasilan terletak pada koordinasi erat antara pemerintah, bank sentral, dunia usaha, dan masyarakat. Jika mampu menjaga keseimbangan pertumbuhan, inflasi, dan rupiah, maka 2025 bisa menjadi momentum penting menuju perekonomian yang lebih tangguh dan inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI