Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Dedication of Life" Jokowi Datang Dari Bung Karno

7 September 2013   16:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:13 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joko dipersilahkan naik ke mimbar Rakernas untuk bicara sesuatu, setelah omong-omong standar, ia kemudian membaca Dedication of Life. Dedication of Life tersebut merupakan ungkapand ari Bung Karno, Presiden Pertama RI pada tahun 1966.

Seusai membacakannya, tepuk tangan sontak membahana di dalam ruang Rakernas. Tak lama berselang dan dengan penuh percaya diri, Jokowi yang mengenakan jas merah langsung menuruni panggung dan menuju tempat duduknya semula, [kompas.com].

Mungkin saja, jika anda, termasuk orang-orang yang ada di/dalam ruangaan rakernas serta mendengar kata-kata tersebut, maka ikut bergetar di/dalam hati, sebagaimana jika mendengar pidato Bung Karno. [Tak percaya!? cobalah sekali-kali meluncur ke youtube, dan dengarin pidato Bung Karno].

Memang, jika bicara, maka Jokowi tak sehebat Bung Karno, apalagi pidato, namun untuk kebersehajanya, mungkin sama dengan Bung Karno (pada awal-awal sebagai Presiden RI). Dan benar juga kata banyak orang, Jokowi belum apa-apanya jika dibandingkan dengan mendiang Bung Karno [ya, benar; Jokowi belum pernah jadi Presiden RI, dan belum sebagai bapak untuk semua rakyat Nusantara; nantilah .....].

Ya, .... masih jauh jika dibandingkan dengan Bung Karno. Akan tetapi, jika Jokowi dengan kesadaran tinggi bersuara dan menyampaikan pesan ke/pada Indonesia melalui apa-apa yang dihasilkan-ditulis oleh Bung Karno, maka itu bukan kebetulan.

Agaknya, Jokowi ingin menunjukan bahwa sebagai pempin (dan nantinya memimpin bangsa), ia beljar dan meladani pemipin yang terdahulu. Oleh sebab itu, tak salah jika ia mengulang Dedication Of Life nya Soekarno sebagai Dedication of Life dirinya. Coba anda baca dengan penuh perasaan serta kecepatan baca yang lambat, sambil seakan-akan anda mendengar Soekarno sementara berbisik ke/pada dirimu,

"Saja adalah manusia biasa. Saja tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanja kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa. Itulah dedication of life-ku. Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa. Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat.

Soekarno, 10 September 1966".

Memang luar biasa; dan membuat tetesan air mata berguguran bukan karena sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun