Mohon tunggu...
Jantje Laimeheriwa
Jantje Laimeheriwa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jantje Laimeheriwa

Jadilah orang yang berempati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjalani Hidup Pasca Purna Bhakti

18 April 2021   15:25 Diperbarui: 18 April 2021   15:36 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen  Pribadi

Sama seperti kebanyakan orang lainnya dalam menjalani hidup, demikian juga dengan saya maka pada kesempatan ini dengan tidak berkelebihan pertama-tama mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas segala berkat dan kebaikanNya dalam menjalani hidup ini.

Teristimewa Tuhan menjaga, memelihara dan memberkati selama 33 tahun, mengabdi dan melayani sebagai pekerja pemerintah sampai mengakhirinya dengan baik, aman dan tidak kurang sesuatu pun dan kini sudah 3 tahun lamanya. 

Demikian halnya juga dengan istri sudah memasuki purna bhakti 1 tahun lamanya setelah kurang lebih 32 tahun mengabdi sebagai pekerja pemerintah dan olehn  ya itu patutlah kami syukuri kebaikan dan berkat Tuhan dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga. 

Sebagai pekerja pemerintah dalam birokrasi pemerintahan selalu berpegang pada aturan, sistem dan mekanisme yang berlaku, selalu beroriantasi pada program, selalu beroriantasi pada pelayanan publik, pelayanan kepada masyarakat dan itulah panggilan bagi saya dan kita semua. 

Tidak ada sesuatu berupa kebendaan yang kita kejar dan dapatkan, kecuali kebanggaan dan kepuasan yang kita peroleh dan di situlah ada rasa damai dan sukacita tersendiri bagi kita secara pribadi. Itulah yang saya sebut Nilai Hidup yang dirasakan saat pasca bertugas dan bekerja atau memasuki dan menjalani masa purna bhakti.

Nilai Hidup itulah, kebanggaan dan kepuasan itulah yang selalu ada dalam diri dan hidup ini di saat menjalani kehidupan sekarang ini pasca purna bhakti.

Pikiran dan orientasi saya dalam bertugas dan bekerja lebih pada pelayanan publik, pelayanan masyarakat tidak mengejar kebendaan atau materi dan itu hal yang tidak mungkin sebagai pekerja pemerintah. Manfaatkan, gunakan dan kelola apa yang menjadi hak kita untuk kebutuhan hidup bersama keluarga. Apa yang telah diberikan pemerintah dicukupkan dan dikelola dengan baik untuk kebutuhan hidup ini.

Satu hal lagi yang ingin saya bagikan adalah seberapa pun kemampuan kita tetapi ingat adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban sebagai orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak anak terutama pendidikan mereka dan sebagainya. 

Mereka (anak anak) adalah harta kekayaan kita yang utama bukan berapa rumah, berapa mobil, berapa kaplingan tanah yang kita miliki. Tidak ada artinya kita miliki harta benda berupa kebendaan yang banyak tetapi anak anak tidak miliki masa depan yang baik.

Kami bersyukur kepada Tuhan karena anak anak sudah bisa menata kehidupan dan masa depannya ketika kami masuki purna bhakti, ini bukan kesombongan tetapi hanya ingin berbagi pengalaman hidup.

Itulah orientasi dan cara pandang ketika mulai bekerja, berkeluarga dan menata kehidupan keluarga dan Puji Tuhan pasca purna bhakti Tuhan masih berikan kekuatan dan kesehatan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun