Mohon tunggu...
Jantje Laimeheriwa
Jantje Laimeheriwa Mohon Tunggu... Jantje Laimeheriwa

Jadilah orang yang berempati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisar Negeri Honoli

25 Februari 2021   16:51 Diperbarui: 25 Februari 2021   17:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Honoli adalah bahasa Meher di 7 desa dan 7 dusun di Pulau Kisar, dan jika Honoli itu diartikan dalam implementasi bahasa indonesianya adalah sebagai sikap hidup, tatakrama, etika hidup, sopan santun, norma hidup yang selalu masyarakat pegang dan praktekan dalam pergaulan, interaksi antar sesama baik sesama orang kisar maupun dengan orang lain yang bukan orang kisar.

Praktek pelaksanaan honoli ini sudah membudaya dalam kehidupan orang kisar sehingga secara otomatis dalam rumah, pergaulan sehari hari ataupun dalam acara acara formal pemerintah, adat dan non formal lainnya tidak terkesan di buat buat.

Honoli dalam pengertian aplikasi lainnya adalah saling hormat menghormati, saling menghargai antara orang tua anak, saudara dan saudara, hubungan antar sesama keluarga, mana yang status tete nene, bapak mama, tante om, adik adik, anak anak shingga ada damai dan sukacita selalu karena tidak menyakiti orang lain, tidak ada pelecehan.

Panggilan yang memperhatikan status orang, bagi orang kisar sangat penting, mendasar dan bernilai, mengandung konsekwesi konsekwesi tertentu secara adatis.

Memang pantang dan bisa di marahi jika kita salah menyapa dalam pergaulan misalnya seharusnya kita panggil si A dgn statusnya harus Om padahal kita menyapanya dengan panggilan kaka, pasti kita dimarahin atau di tegur dan lain sebagainya. Seharusnya kita panggil senior padahal kita sapa seakan akan sama sama yunior.

Hal lain dalam aplikasi honoli dalam pergaulan selalu berbicara sopan kepada sesama baik sesama orang kisar maupun bukan orang kisar.

Banyak orang diluar orang yang pernah hidup di kisar pasti tau bagaimana kehidupan dan tatakrama orang kisar dalam pergaulan, mereka selalu menyaksikan kepada orang kisar maupun orang lain karena mereka merasakan nilai nilai kehangatan pergaulan orang kisar.

Dimana mana orang kisar di perantaun, negeri orang selalu menunjukan sikap, tatakrama dan sopan santun yang hangat bagi orang lain dan terkesan mereka kagum dengan kesantunan orang kisar seperti itu.

Orang kisar sendiri tidak menyadari saat berkomunikasi dengan orang lain karena memang sikap, sopan santun dan tatakrama itu sudah membudaya dalam hidupnya.

Bahkan ada kesan bagi orang lain, orang kisar paling sopan. Mohon maaf bukan banggakan daerah sendiri tetapi fakta itu ada. Mungkin daerah lain juga ada cara dan pola pergaulan yang sama, tapi mungkin juga jauh melebihi orang kisar , ya itulah kekayaan kita semua.

Honoli atau etika dan sopan santun ini telah ditanamkan oleh Leluhur bagi anak cucu di Pulau Kisar, yang didalamnya mengandung nilai nilai luhur secara adatis maupun rohaniah, yang sungguh sangat luar biasa dalam pergaulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun