Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ku Kirim Buku untuk Penyemangatmu

24 Desember 2020   07:25 Diperbarui: 24 Desember 2020   07:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku jembatan ilmu (doc pri )

Sebagaimana ucapan pepatah, buku adalah jendela dunia. Cukup dengan membaca satu halaman itu sudah mampu untuk membuka cakrawala pikiran terhadap dunia. Pepatah itu sudah sangat familiar di telinga kita. Dan sering dijadikan kalimat motivasi bagi para pendidik untuk  menumbuhkan semangat membaca pelajar di sekolah.

Tak dapat dipungkiri jika banyak dari pemikir terkenal dan orang-orang besar seperti Soekarno, Buya Hamka, Kartini dan lain-lain memiliki kebiasaan membaca buku. Hal itu yang menjadikan mereka dikenal karena gagasan dan wawasan mereka yang luas dan hebat. 

Oleh karena membaca buku bukan hanya sekedar formalitas di sekolah saja melainkan termasuk kewajiban setiap insan agar terlepas dari jurang ketidaktahuan dan kebodohan. Membaca buku juga termasuk wasilah atau sarana untuk melaksanakan kewajiban menuntut ilmu. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat .

Mengenai buku, saya mempunyai adik angkat yang masih duduk dikelas tiga aliyah dan Mereka termasuk siswa yang istimewa. Bukan karena prestasi tapi karena ambisi dan tekad mereka dalam belajar yang membedakannya dengan teman-teman mereka.

Salah satu dari adik angkat saya adalah orang yang susah dan tidak berkecukupan secara materi. Bahkan iuran bulanan saja menunggak berbulan-bulan. Pekerjaan ayahnya hanya seorang tukang ojek online yang tak tentu penghasilannya. Meskipun begitu dia memiliki tekad yang kuat dalam belajar dan ingin menjadi orang yang berguna dan sukses suatu saat. Terutama menjadi penggerak di desanya dalam hal pendidikan.

Satu lagi adik angkatku, ia adalah anak yang sangat rajin dan taat peraturan. Selalu membantu temannya yang kesusahan dalam belajar dan selalu mengajak mereka pada kebaikan. Dia juga berkomitmen untuk menjadi seorang dokter walaupun  dia menyadari masih kurangnya buku bacaan di sekolahnya dalam bidang keumuman. Dia juga berniat menjadi guru di kampungnya dan bermanfaat bagi sekitar.

Menjadi senior, pembimbing dan guru bagi mereka adalah suatu motivasi bagi saya yang sudah lebih dahulu lulus. Semangat mereka mendorongku untuk terus berkarya juga belajar di tingkat perkuliahan sekarang ini.

Saya ingin juga ingin berbagi kebahagiaan. Karena menurut saya, bahagia adalah momen  dimana kita memperjuangkan orang lain agar berhasil atau sukses. Saya yakin jika seseorang berjuang untuk selainnya niscaya Allah akan memperjuangkan dirinya. Maka daripada itu sangatlah wajar apabila seorang guru bahagia melihat muridnya sukses melebihi dirinya dan berguna bagi orang-orang disekitarnya.    

Dahulu saat saya masih mengajar di sekolah , mereka pernah berkata pada saya jika mereka ingin belajar di luar negri. Dari tekad mereka itulah, saya ingin terus berbagi nasehat juga motivasi agar mereka tetap konsisten pada apa yang dicita-citakan mereka. Saya memberi mereka masing-masing dengan sebuah buku bacaan. Karena saya yakin walaupun hanya sekedar buku itu sudah cukup untuk membantu mereka dan memotivasi mereka untuk terus berjuang belajar. Apalagi mereka tahun ini akan lulus dan menempuh fase hidup yang baru.

Saya sebagai kakak angkat keduanya mungkin belum mampu menyantuni dengan materi tapi setidaknya dengan bermodal buku sudah bisa menginspirasi mereka untuk terus maju dan berkembang meraih cita-citanya ke luar negri. Jika suatu keinginan seseorang sudah benar, niscaya akan terbuka jalan baginya. Dan barangsiapa yang berjalan pada pendiriannya maka akan sampailah ia. Teruskan tekadmu wahai para penuntut ilmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun