Mohon tunggu...
Janetha Deafriana Dewi Maloga
Janetha Deafriana Dewi Maloga Mohon Tunggu... Mahasiswi

Halo, selamat membaca yahhhh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah, Adat, dan Budaya Tradisional Masyarakat Mamasa

29 November 2023   10:32 Diperbarui: 29 November 2023   11:33 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/gjoGBsz7CMVZm6H1A

SEJARAH MAMASA

Mamasa adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi barat. Ibu Kota Kabupaten Mamasa terletak di Kota Mamasa yang berjarak kurang lebih 331 Km dari kota Makassar. Mamasa berasal dari kata Mamase yang artinya tanah yang penuh kasih diberikan oleh Nenek Dettumanan dengan alasan beliau datang untuk memburu di lembah Mamasa lebih mudah mendapat binatang buruan seperti anoa dan ikan di sungai sehingga diberi nama "Lembang Mamase" yang artinya lembang yang penuh kasih.

Pada zaman dulu, terjadi perkawinan antara Tandayanlangi' dengan Kombongdiburu'ua. Nenek moyang masyarakat Mamasa yang bernama Pongkapadang itu adalah keturunan dari Tandayanlangi' dan Kombongdiburu'ua. Nenek Pongkapadang mempunyai 7 orang saudara laki-laki yang memiliki ukuran badan yang tinggi besar, yaitu:

1.Puang Rimulu memilih tinggal di Toraja

2.Mangkoana (Lando Belue') memilih tinggal di Bone

3.Lando Guntu lebih memilih tinggal di Enrekang

4.Bombong Langi memilih tinggal di Masumpu

5.Lombe Susu memilih tinggal di Lohe (Kalumpang)

6.Pongka Padang memilih tinggal dan berjalan menuju Tabulahan

7.Sullo Allo tinggal di Sa'dan

Di dalam perjalanan Pongka Padang menuju ke Sa'dan ditemani oleh 2 orang penggiring, masing-masing membawa gong pedang dan seluruh (jimat-jimat). Perjalanan Pongka Padang yang begitu melelahkan, lembah, sungai, gunung dilewati untuk menemukan tempat tinggal yang damai. Karena kelelahan saat tiba di gunung tertinggi dan bersuhu 0C, salah satu penggiring Pongka Padang yang bernama Mambulilling kelelahan dan pamit ke Pongka Padang untuk selama-lamanya. Dan dari situlah Pongka Padang memberikan nama gunung itu menjadi Gunung Mambulilling.

https://images.app.goo.gl/u83Xk8DFmoq3e9h49
https://images.app.goo.gl/u83Xk8DFmoq3e9h49

Nenek Pongka Padang bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Torije'ne, kemudian menjadi pasangan suami istri, dan menetap di sebuah tempat tinggal yang bernama Buntu Bulo. Torije'ne mempunyai 7 orang anak, yaitu:.

1.Daeng Manganna

2.Mana Sala'bi

3.Buntu Bulo

4.Simba Datu'

5.Bura Le'bo

6.Pahtana Bulang

7.Pullao Mesa

Masyarakat Mamasa meyakini bahwa nenek moyang mereka merupakan perpaduan antara penghuni Kabupaten Mamasa sebelah utara dan barat, yaitu dari Utara : asal Tana Toraja ( Sa'dan dan sekitarnya) dan dari Barat :Wilayah Barat Tana Toraja (ulusalu, Bittuang,Tabang sampai Mamasa.   Jadi, Masyarakat Mamasa mengakui bahwa mereka masih termasuk dalam bagian suku Toraja. Dan pada tahun 2002, Mamasa diresmikan sebagai sebuah Kabupaten.

https://images.app.goo.gl/gjoGBsz7CMVZm6H1A
https://images.app.goo.gl/gjoGBsz7CMVZm6H1A

MAMASA

Mamasa adalah masyarakat asli yang berada di Kabupaten Mamasa, provinsi Sulawesi Barat. Suku Mamasa juga sering disebut sebagai Suku Toraja Mamasa namun orang Mamasa cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai Suku ToMas, yang artinya To Mamasa. Secara adat dan budaya, Mamasa bisa dibilang tidak beda jauh dengan adat Toraja. Contohnya, bahasa Mamasa hampir mirip dengan bahasa Toraja. Tapi yang membuat beda juga adalah masyarakat Mamasa tidak memiliki banyak upacara adat seperti adat di Toraja melainkan orang Mamasa masih ada yang mempraktikkan tradisi agama tradisional dari leluhur, dan bisa disebut "Ada' Mappurondo" atau "Alum Tomatua". Tradisi "Ada' Mappurondo" ini dilaksanakan setelah panen padi berakhir, yang artinya sebagai ucapan syukur atas hasil yang mereka panen. Tak hanya itu, ada juga tradisi dari agama tradisional Mamasa yang unik yaitu tradisi penguburan orang yang meninggal, tidak menggunakan peti ataupun tidak disimpan dalam peti melainkan jenazahnya berjalan dengan sendiri menuju ketempat yang telah disiapkan.

https://images.app.goo.gl/ifBqNQ1GTtSXZE8HA
https://images.app.goo.gl/ifBqNQ1GTtSXZE8HA

KEBUDAYAAN

*BAHASA

 Bahasa Mamasa terdiri atas 5 (lima) dialek, yaitu :

(1)Dialek Bambang (Bambam) yang dituturkan di Desa Bambang, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa

(2)Dialek Messawa yang dituturkan di Kelurahan Messawa, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa

(3)Dialek Dakka yang dituturkan di Desa Dakka, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar

(4)Dialek Pattae yang dituturkan di Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar

(5)Dialek Kalumpang yang dituturkan di Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju; Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju.

Perbedaan antar dialek yang diatas dengan bahasa Mamasa, yaitu yang berada di Kelurahan Tawalian adalah 59% dengan dialek Bambang (Bambam) adalah 61%, dialek Messawa 71%, dialek Dakka 70%, dialek Pattae dan dialek Kalumpang adalah 69%.

 

*RUMAH ADAT 

   Mamasa mempunyai rumah adat yang berfungsi sebagai rumah tinggal di masa lalu untuk tempat penyimpanan hasil panen. Rumah adat Mamasa yang sangat unik, yaitu menyerupai bentuk kapal seperti kapal nenek moyang mereka ketika berangkat dan menyebrangi laut. Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, kemiripannya karena asal-usul Suku Mamasa dan Suku Toraja itu masih satu rumpun.

   Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, tetapi perbedaannya itu rumah Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung, sedangkan rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf U. Mamasa memiliki rumah adat yang disebut "Banua" yang artinya adalah rumah. Di Mamasa memiliki 5 jenis rumah dan digunakan berdasarkan tingkatan sosialnya, yaitu:

(1)Banua Layuk.

"Banua" artinya rumah, "Layuk" artinya tinggi. Jika digabungkan, artinya menjadi "Rumah Tinggi" yang berukuran besar dan tinggi. Pemilik rumah merupakan bangsawan. Banua Layuk berlokasi di Rantebuda, Buntukasisi, Orobua, dan Tawalian.

 Pembangunan Banua Layuk yang terdiri dari bagian atap, rumah panggung, dan kolong mempunyai filosofi dan fungsi. Fungsi rumah panggung adalah untuk menghindar dari gangguan binatang buas, lantai dapat menampung hawa panas sehingga cocok untuk daerah dingin, dan yang terakhir bagian kolong dapat berfungsi praktis. 

https://images.app.goo.gl/TeAnASb3ZxP5Wewk7
https://images.app.goo.gl/TeAnASb3ZxP5Wewk7

(2)Banua Sura'

"Sura'" artinya ukir. Jika digabungkan, artinya menjadi "Rumah Ukir" besar tetapi tingginya tidak seperti Banua Layuk. Penghuninya merupakan pemimpin atau bangsawan.

https://images.app.goo.gl/dps8E6o26zvVqET87
https://images.app.goo.gl/dps8E6o26zvVqET87

(3)Banua Bolong

"Bolong" artinya hitam. Jika digabungkan, artinya menjadi "Rumah Hitam" rumah ini dihuni oleh orang kaya dan pemberani.

https://images.app.goo.gl/uFUPx7swn7XV9Tbt6
https://images.app.goo.gl/uFUPx7swn7XV9Tbt6

(4)Banua Rapa

Banua Rapa ini memiliki warna asli tidak diukir dan tidak dihitamkan yang dihuni oleh masyarakat biasa.

(5)Banua Longkarrin

Rumah bagian tiang paling bawah bersentuhan dengan tanah yang dialas dengan kayu dan dihuni oleh masyarakat biasa juga.

https://images.app.goo.gl/V7uCG6somnep2ksA7
https://images.app.goo.gl/V7uCG6somnep2ksA7

*KESENIAN
   Masyarakat Mamasa mempunyai kesenian yang khas, seperti tari-tarian, alat musik, dan pakaian adat. Terdapat 3 (tiga) tarian yang ada di Mamasa, yaitu:
1.Tari Bulu Londong

https://images.app.goo.gl/Raep3iAeqsMuqS889
https://images.app.goo.gl/Raep3iAeqsMuqS889

   Tari Bulu Londong adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari daerah Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Tarian ini merupakan tarian yang hanya dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian dan bersenjata layaknya para prajurit pada zaman dahulu.

2.Tari Malluya

https://images.app.goo.gl/q39TWGMN2k18Sv8X8
https://images.app.goo.gl/q39TWGMN2k18Sv8X8

   Tarian Malluya' adalah salah satu jenis tarian di Balla Tumuka. Tarian ini ditampilkan sebagai Ucapan Syukur atas berkatNya. Seluruh gerakan tarian ini mencerminkan hidup masyarakat dalam semangat persatuan dan kesatuan.

3.Tari Burake

https://images.app.goo.gl/vxYdBk928Hr7VmHu6
https://images.app.goo.gl/vxYdBk928Hr7VmHu6

Makna dari tarian ini adalah sebentuk pengucapan syukur. Pengucapan syukur ini dilatarbelakangi oleh sebuah natsar. Maknanya, kelak ketika seorang pria atau keluarga telah mendirikan sebuah rumah ukir, maka ia akan mengadakan syukuran sebesar-besarnya. Jika natsarnya terkabul maka diadakanlah pesta syukuran yang didahului dengan malambe (peragaan tarian yang diuraikan di atas). 


   Alat musik yang dimiliki oleh suku Mamasa yaitu, suling pompang. Suling pompang yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup.

https://images.app.goo.gl/64jPk6FZrxuGdntNA
https://images.app.goo.gl/64jPk6FZrxuGdntNA

*PAKAIAN ADAT

Pakaian adat suku Mamasa mencerminkan status pemakainya. Pakaian adat suku Mamasa untuk orang penting seperti pemangku adat atau bangsawan, mengenakan pakaian adat yang dikenal sebagai pakaian Tana' Bulawan. Dalam bahasa Mamasa, Tana' Bulawan berarti Kasta Emas. Tana' Bulawan digunakan baik pria maupun wanita. Pakaian adatnya berupa baju kemeja putih yang disebut "Bayu Pongko" dan dipadukan dengan celana pendek bercorak yang disebut "Talana Toraya Mamasa". Terdapat pula sarung merah yang disebut "Samban Lea" dan penutup kepala putih yang disebut "Passapu". Dan terdapat pula beberapa aksesoris berupa "Sassang" yang terbuat dari manik-manik yang digunakan di bagian dada dan bagian depan pinggang, ada juga gelang emas yang disebut "Ponti Lola" yang digunakan hanya untuk bangsawan. 

https://images.app.goo.gl/vgQH57wg9hzq3Uq4A
https://images.app.goo.gl/vgQH57wg9hzq3Uq4A

Sedangkan pakaian adat Suku Mamasa untuk masyarakat umum adalah Pellembangan. Pellembangan atau masyarakat umum Suku Mamasa ini dikenal dengan sebutan Kasta Palem, yang artinya bukan golongan bangsawan ataupun pemimpin. Ciri khas pakaian adat Pellembangan adalah tidak adanya warna putih yang dianggap sakral dan itu hanya diperuntukkan untuk pakaian adat bangsawan Suku Mamasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun