Pagi itu, suasana di SMK Angkasa 1 Jakarta terasa begitu berbeda. Langit cerah, angin berhembus lembut, dan aroma bunga kamboja dari taman sekolah seolah ikut menyambut semangat para siswa yang sejak pukul 08.00 WIB sudah memenuhi aula.Â
Hari itu, sekolah menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum penuh makna untuk mengenang dan meneladani sosok agung yang menjadi panutan seluruh umat Islam Nabi Muhammad SAW.
Acara dibuka dengan lantunan saritilawah yang merdu. Suara lembut siswa yang membacakan ayat suci Al-Qur'an membawa suasana menjadi syahdu dan khusyuk.Â
Semua yang hadir larut dalam keindahan kalam Ilahi.Â
Tak lama kemudian, kepala sekolah memberikan sambutan singkat yang menekankan pentingnya memperingati Maulid bukan sekadar seremonial.
Tetapi juga sebagai pengingat agar setiap siswa menanamkan nilai-nilai akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di luar.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ustadz Syaiful Hidayat, S.Q., seorang penceramah muda yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang hangat dan mudah dipahami oleh remaja.Â
Dalam ceramahnya, beliau mengajak para siswa untuk memahami bahwa Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang pemimpin agama, tetapi juga sosok teladan dalam hal moral, etika, dan semangat belajar.
"Kalau kita ingin sukses di masa depan," ujar Ustadz Syaiful sambil tersenyum, "maka tirulah akhlak Nabi.Â
Beliau itu tidak pernah marah kecuali karena kebenaran, tidak pernah berkata kasar, dan selalu menepati janji.Â
Coba bayangkan kalau kita semua punya sifat seperti itu disiplin, jujur, sabar, dan rendah hati pasti prestasi akan datang dengan sendirinya."
Para siswa yang mendengarkan pun tampak antusias.Â
Beberapa bahkan mencatat poin-poin penting yang disampaikan. Ustadz Syaiful juga menekankan bahwa prestasi bukan hanya soal nilai akademik, tapi juga prestasi dalam akhlak dan perbuatan baik.