Fenomena "Blood Moon" di Langit Nusantara, Bahayakah?

Dampak "Blood Moon" bagi manusia, bahayakah?

Setiap kali langit malam menghadirkan fenomena langka, selalu saja muncul rasa penasaran bercampur kagum. 

Salah satunya adalah fenomena gerhana bulan total atau yang sering kita sebut dengan blood moon. 

Sesuai namanya, bulan akan tampak berwarna kemerahan, seolah-olah ada lampu sorot mistis yang menyorotinya dari balik semesta. 

Baca juga: "Dracaena" Tanaman Penyerap Racun Udara, Solusi Oksigen Bersih Hasil dari Fotosintesis Alami

Pertanyaannya, apakah fenomena ini berbahaya bagi manusia? 

Atau justru hanya sekadar tontonan indah yang sayang dilewatkan?

"Blood Moon" fenomena langka ini bisa dinikmati dari hampir seluruh wilayah Indonesia. (Sumber foto: Jandris_Sky/Artificial Intelligence)

Fenomena Alam yang Bikin Takjub

Baca juga: "Zodia" Tanaman Ramah Lingkungan Pengusir Nyamuk Secara Alami

Blood moon bukanlah kejadian sehari-hari. 

Baca juga: "Jaga Aumannya, Jaga Habitanya"

Menurut BMKG, peristiwa ini akan kembali terjadi pada 7--8 September 2025, tepatnya mulai Minggu (7/9) pukul 23.27 WIB hingga Senin (8/9) pukul 02.56 WIB. 

Kabar baiknya, fenomena langka ini bisa dinikmati dari hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Jadi, siap-siaplah mencari spot terbaik untuk mengabadikan momen itu, entah di halaman rumah, di pantai, atau di pegunungan yang langitnya bebas dari polusi cahaya.