Daun Semanggi: Si Hijau Tumbuh Alami untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Baik.
Kalau jalan-jalan ke Surabaya, ada satu kuliner khas yang hampir pasti disebut orang: pecel semanggi.Â
Biasanya dijajakan oleh ibu-ibu dengan tenggok besar yang dipikul di bahu, lengkap dengan pincuk daun pisang sebagai wadahnya.Â
Hidangan sederhana ini bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang warisan budaya, kesehatan, dan bahkan ketahanan pangan.
Di balik sajian yang terlihat sederhana itu, ada tokoh utama yang sering kita abaikan: daun semanggi.
Tanaman ini memang kecil, daunnya tipis-tipis berbentuk payung, warnanya hijau segar, dan sering kali tumbuh liar di sawah atau lahan basah.Â
Tapi jangan salah, meski terlihat sepele, semanggi punya peran besar sebagai sumber pangan yang ramah lingkungan sekaligus penuh gizi.
Si Hijau yang Tumbuh Alami
Salah satu keunggulan semanggi adalah cara tumbuhnya yang alami. Ia bisa hidup di lahan basah tanpa perlu pupuk kimia atau pestisida.Â
Tidak seperti tanaman modern yang sering rewel dan butuh perhatian ekstra, semanggi lebih mirip "anak kampung" yang tangguh dan mandiri.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya