Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pedang Pora: Simbol Kehormatan dan Tradisi dalam Pernikahan Militer

26 Mei 2025   07:41 Diperbarui: 26 Mei 2025   07:41 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedang Pora menjadi bagian penting dari tradisi pernikahan militer. (sumber foto: Jandris_Sky)

Setiap langkah dalam prosesi Pedang Pora menyimpan makna mendalam. Ketika pedang diangkat membentuk gapura, itu melambangkan gerbang baru yang akan dilalui oleh pasangan pengantin. 

Ini menjadi lambang bahwa pernikahan bukan hanya penyatuan dua insan, tetapi juga penyatuan nilai-nilai militer dalam kehidupan berumah tangga.

Bagi istri atau suami non-militer dari prajurit, prosesi ini menjadi simbol penerimaan ke dalam keluarga besar militer. 

Artinya, sejak hari itu, ia tak hanya menjadi pasangan hidup seorang prajurit, tetapi juga bagian dari sistem nilai, pengorbanan, dan komitmen yang menyatu dalam kehidupan militer.

Pedang Pora menjadi bagian penting dari tradisi pernikahan militer. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pedang Pora menjadi bagian penting dari tradisi pernikahan militer. (sumber foto: Jandris_Sky)

Selain itu, formasi dan barisan pedang menunjukkan nilai disiplin, solidaritas, dan loyalitas yang sangat dijunjung tinggi di kalangan militer. 

Semangat kebersamaan dalam mengawal pasangan yang menikah juga menunjukkan bahwa kehidupan seorang prajurit tak pernah berjalan sendiri selalu ada saudara seperjuangan yang siap mendukung.

Pelaksanaan yang Sarat Etika

Tradisi Pedang Pora tidak dilakukan sembarangan. Ada prosedur dan tata cara yang harus diikuti dengan disiplin tinggi. 

Biasanya, Pedang Pora dilakukan oleh 6 hingga 10 orang prajurit yang dipilih secara khusus, biasanya dari angkatan yang sama atau rekan seangkatan di akademi. 

Pedang Pora mengandung pesan moral yang kuat tentang kehormatan, kesetiaan, dan pengabdian. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pedang Pora mengandung pesan moral yang kuat tentang kehormatan, kesetiaan, dan pengabdian. (sumber foto: Jandris_Sky)

Mereka mengenakan seragam dinas lengkap dengan atribut pedang dan mengikuti komando komandan upacara.

Pasangan pengantin akan berjalan perlahan melewati barisan tersebut sambil memberi hormat, dan para prajurit akan mengangkat pedangnya membentuk gapura. 

Di titik tertentu, pedang akan disilangkan sebagai bentuk ujian simbolis bagi pasangan, menandai tantangan dan perjuangan yang akan dihadapi dalam kehidupan rumah tangga.

Beberapa variasi juga menyertakan "penghalangan" oleh prajurit wanita dengan menyilang pedang di ujung barisan, yang hanya akan dibuka ketika pengantin pria mencium tangan istrinya sebagai simbol kesiapan untuk menjaga dan menghormati pasangannya seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun