"Water beads" mungkin tampak seperti mainan yang sederhana dan menyenangkan, namun risikonya tidak bisa dianggap enteng.
Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang si kecil, termasuk menyediakan berbagai stimulasi sensorik yang menarik.Â
Salah satu media bermain yang tengah populer adalah water beads atau manik-manik air.Â
Warnanya yang cerah, teksturnya yang kenyal dan lembut saat direndam air, serta sensasi menyentuhnya yang unik membuatnya seolah menjadi mainan ideal untuk permainan sensorik anak-anak.Â
Namun, tahukah Anda bahwa di balik keunikan dan keindahan water beads, tersimpan potensi bahaya yang bisa mengancam keselamatan si kecil?
Apa Itu Water Beads?
Water beads adalah butiran kecil berbahan polimer superabsorben yang bisa mengembang berkali-kali lipat saat direndam air.Â
Awalnya, bahan ini digunakan untuk kebutuhan hortikultura sebagai penyimpan kelembaban tanaman.
Namun, seiring waktu, penggunaannya meluas ke dunia edukasi dan permainan anak karena kemampuannya memberikan stimulasi sensorik melalui tekstur yang menarik.
Banyak orang tua memanfaatkan water beads untuk kegiatan sensory play, di mana anak-anak dapat menyentuh, meremas, atau mencampurkannya dengan alat main lain guna melatih motorik halus, konsentrasi, dan koordinasi tangan-mata.
Namun sayangnya, di balik tampilan yang lucu dan menyenangkan ini, ada beberapa risiko serius yang perlu mendapat perhatian khusus.
Tertelan dan Mengembang di Dalam Tubuh
Bahaya terbesar dari water beads adalah kemungkinan tertelan oleh anak.Â
Karena ukurannya kecil dan warnanya menarik, anak-anak terutama balita seringkali terdorong untuk memasukkan benda-benda ke mulut.Â
Jika tertelan dalam keadaan masih kecil, water beads bisa mengembang di dalam lambung atau usus anak.
Akibatnya bisa sangat serius, seperti penyumbatan saluran pencernaan, muntah, sakit perut hebat, dehidrasi, bahkan harus menjalani tindakan medis atau operasi untuk mengeluarkannya.
Beberapa laporan medis dari berbagai negara sudah mencatat kasus-kasus anak harus dirawat di rumah sakit karena water beads yang tertelan tumbuh menjadi sebesar kelereng di dalam perut.Â
Situasi ini tentu mengerikan bagi siapa pun, apalagi bagi orang tua yang tak menyangka bahwa mainan seimut itu bisa membawa bencana.
Risiko Tersedak dan Masuk ke Saluran Lain
Bukan hanya risiko tertelan, water beads juga bisa masuk ke hidung, telinga, bahkan saluran napas si kecil.Â
Jika ini terjadi, bisa timbul gangguan pernapasan, infeksi, dan peradangan yang memerlukan tindakan medis segera.
Bentuknya yang kecil dan licin membuat water beads sulit dikontrol saat dimainkan, apalagi jika anak bermain sendiri tanpa pengawasan orang dewasa.
Maka dari itu, mainan ini sangat tidak disarankan untuk anak di bawah usia 3 tahun.
Kandungan Kimia Berbahaya
Beberapa produk water beads yang dijual bebas di pasaran, terutama yang tidak memiliki label keamanan atau sertifikasi resmi, mungkin mengandung bahan kimia berbahaya.Â
Bahan polimer yang digunakan bisa menimbulkan iritasi kulit, reaksi alergi, bahkan berpotensi toksik jika masuk ke tubuh.
Apalagi jika anak menyentuhnya lalu langsung memasukkan tangan ke mulut, risiko paparan bahan kimia makin besar.
Tidak Ramah Lingkungan
Selain membahayakan kesehatan, water beads juga tidak ramah lingkungan. Jika dibuang sembarangan, manik-manik ini dapat mencemari air dan tanah, serta membahayakan hewan yang secara tidak sengaja memakannya.Â
Ini menjadi alasan tambahan mengapa penggunaannya perlu dipertimbangkan ulang.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Meski permainan sensorik sangat penting bagi perkembangan anak, orang tua sebaiknya lebih selektif dalam memilih media bermain.Â
Berikut beberapa tips untuk menjaga keamanan si kecil:
1. Hindari penggunaan water beads untuk anak usia dini, terutama balita yang masih suka memasukkan benda ke dalam mulut.
2. Selalu awasi anak saat bermain, dan pastikan tidak ada manik-manik yang tercecer atau hilang.
3. Periksa label produk: pastikan mainan yang dibeli telah melalui uji keamanan dan memiliki izin edar dari lembaga resmi seperti BPOM atau SNI.
4. Cari alternatif permainan sensorik yang lebih aman, seperti adonan main (playdough), pasir kinetik food-grade, atau bahan alami seperti beras berwarna dan kacang-kacangan.
Permainan sensorik memang penting untuk tumbuh kembang si kecil, tetapi jangan sampai niat baik tersebut malah membahayakan kesehatannya.Â
Water beads mungkin tampak seperti mainan yang sederhana dan menyenangkan, namun risikonya tidak bisa dianggap enteng.Â
Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan bermain yang aman, sehat, dan edukatif bagi anak-anak.
Ingat, lebih baik mencegah daripada menyesal. Mari kita lebih bijak dalam memilih mainan, karena keselamatan si kecil adalah prioritas utama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI