2. Pseudomonas sp.Â
Efektif dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon kompleks dan limbah berbasis minyak.
3. Lactobacillus sp.Â
Berperan dalam fermentasi anaerob yang membantu mempercepat pembusukan sampah organik.
4. ActinomycetesÂ
Berkontribusi dalam dekomposisi material yang lebih kompleks seperti selulosa dan lignin yang terdapat dalam sisa tanaman dan kayu.
Proses kerja bakteri pengurai ini dapat terjadi secara aerob (dengan oksigen) maupun anaerob (tanpa oksigen).Â
Dalam kondisi aerob, bakteri menguraikan sampah dengan bantuan oksigen, menghasilkan karbon dioksida, air, dan humus.Â
Sementara dalam kondisi anaerob, bakteri menghasilkan gas metana yang dapat dimanfaatkan sebagai biogas untuk sumber energi terbarukan.
Penerapan Bakteri Pengurai dalam Pengelolaan Sampah Kota
Teknologi berbasis bakteri pengurai telah banyak diterapkan dalam berbagai metode pengelolaan sampah kota, di antaranya:
1. Kompos Bioaktivator