Kotoran yang baru dikeluarkan ayam masih mengandung kadar amonia yang tinggi dan dapat merusak tanaman jika digunakan langsung.Â
Proses fermentasi selama beberapa minggu akan mengurangi kadar amonia dan membuat pupuk lebih aman serta efektif dalam memberikan nutrisi bagi tanaman.
Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan
Memelihara ayam sebagai bagian dari pengelolaan sampah organik memiliki dampak positif terhadap lingkungan.Â
Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan, masyarakat dapat membantu menekan volume limbah yang mencemari tanah dan air.Â
Dari segi ekonomi, budidaya ayam skala rumahan juga memberikan peluang bagi keluarga untuk memperoleh tambahan penghasilan.Â
Hasil dari beternak ayam, baik berupa telur maupun daging, dapat dikonsumsi sendiri atau dijual ke pasar.Â
Dengan demikian, selain membantu mengurangi sampah organik, masyarakat juga dapat menikmati manfaat ekonomi dari usaha ternak ayam ini.
Lebih jauh lagi, konsep peternakan ayam sebagai solusi pengelolaan sampah organik sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah yang dihasilkan tidak hanya diolah tetapi juga dikembalikan ke dalam siklus produksi sebagai sumber daya baru.Â
Model ini dapat diterapkan secara luas, baik di tingkat rumah tangga maupun komunitas, guna menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Memelihara ayam merupakan solusi praktis dan berkelanjutan dalam mengatasi sampah sayuran rumah tangga.Â
Dengan menjadikan ayam sebagai pengolah alami sampah organik, masyarakat dapat mengurangi limbah rumah tangga sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dan lingkungan.Â