Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menjaga Keseimbangan Emosi Anak: Panduan Praktis untuk Mengelola Emosi dengan Bijaksana

4 Juli 2023   16:06 Diperbarui: 10 Juli 2023   12:43 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emosi merupakan bagian alami dari kehidupan kita, termasuk anak-anak. Bagi anak-anak, belajar mengenali dan mengelola emosi mereka adalah keterampilan yang penting untuk mengembangkan kesejahteraan mental dan sosial. 

Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi strategi dan praktik-praktik bijaksana untuk membantu menjaga keseimbangan emosi anak. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak mengatasi tantangan emosional dengan lebih baik, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang tangguh dan bahagia.

Memantau perkembangan emosi anak merupakan hal penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan anak. Dengan memahami emosinya, Anda dapat membantu anak mengelola emosi mereka secara sehat. 

Berikut ini adalah beberapa cara untuk memantau dan membantu perkembangan emosi anak:

Mengenali akar penyebab emosi: Dukungan yang paling efektif adalah membantu anak mengenali dan memahami akar penyebab emosinya. Mulailah dengan memberikan pengertian tentang emosi dan membantu mereka mengidentifikasi perasaan yang mereka alami. Ajarkan anak tentang perbedaan antara emosi bahagia, sedih, takut, dan lainnya. Dorong mereka untuk memperhatikan apa yang memicu emosi tersebut, baik itu dalam situasi tertentu atau interaksi dengan orang lain.


Artikulasi emosi: Bantu anak mengartikulasikan emosinya dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka. Jika anak belum dapat mengekspresikan emosi secara verbal, Anda bisa memberikan alternatif lain, seperti melalui gambar atau tanda-tanda fisik. Misalnya, minta anak menunjukkan bagaimana mereka merasa dengan menggambar atau memilih wajah yang mencerminkan perasaannya.

Menangani tantrum: Jika anak tiba-tiba tantrum, tetap tenang dan hadapi dengan penuh empati. Berikan anak ruang untuk melepaskan emosi dengan tidak menghakimi atau mengancam. Dalam hal ini, Anda dapat mengatakan, "Aku tahu kamu sedang marah. Aku di sini untuk mendengarkan dan membantu. Apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik?"

Mengelola emosi melalui contoh: Anak-anak belajar melalui pengamatan, jadi berikan contoh yang baik dalam mengelola emosi Anda sendiri. Tunjukkan cara Anda mengenali dan mengelola emosi dengan cara yang sehat, seperti bernapas dalam-dalam atau menggunakan kalimat-kalimat yang positif saat Anda marah atau sedih. Ini akan membantu anak mengerti bahwa emosi adalah hal normal dan dapat diatasi dengan baik.

Menciptakan Ruang Aman untuk Berbicara: Buatlah lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk berbicara tentang emosi mereka. Berikan waktu dan perhatian penuh saat mereka ingin berbagi perasaan atau pengalaman mereka. Dengarkan dengan empati dan hindari menghakimi. Dorong anak untuk mengartikulasikan emosi mereka dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka.

Mengajarkan Strategi Regulasi Emosi: Bantu anak mengembangkan keterampilan regulasi emosi dengan memberikan strategi yang tepat. Ajari mereka teknik pernapasan dalam, mengalihkan perhatian, atau menggambar sebagai cara untuk menenangkan diri saat emosi menjadi terlalu kuat. Bantu mereka mengerti bahwa emosi akan datang dan pergi, dan mereka memiliki kontrol atas cara meresponsnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun