Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mereka Seharusnya Tidak Beli Bensin Dan Gas LPG Lagi

28 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   06:27 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wow, membaca judulnya saja sudah membuat kita merasa gue banget nih, nggak perlu beli bensin untuk mobil dan gas LPG untuk masak. 

Apakah iya ini bisa terjadi?, atau apakah ini hoax baru lagi di awal tahun? Sebetulnya ini adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi dan dilakukan, saat ini sudah tersedia mobil yang tidak perlu bensin untuk menggerakkannya -- contohnya mobil-mobil keluaran Tesla. Lalu juga ada banyak sekali kompor masak yang sudah menggunakan listrik sebagai sumber panas. 

Hanya mengapa masyarakat belum secara luas menggunakannya?, kembali lagi masalah klasik, harganya mahal. 

Dan kalau semua menggunakan mobil listrik dan kompor listrik akibatnya nanti beban perusahaan listrik Negara (PLN) menjadi meningkat dalam menyediakan listrik tambahan. 

Ya, ini adalah lingkaran setan yang membayangi. Jika kita uraikan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil akan ditemukan cara untuk memutus lingkaran tadi, memang tidak serta merta semuanya menjadi terurai tetapi setidaknya kita akan menemukan titik mulai untuk mewujudkannya. 

Kata kunci yang pertama adalah MAHAL, lalu kata kunci yang kedua TIDAK MEMBEBANI PLN. 

Mari kita uraikan mulai dari yang kedua dulu. Tidak membebani PLN, artinya pengguna harus menjadi "pencipta" listrik mandiri. Untuk saat ini yang sangat mungkin adalah menggunakan solar panel untuk wilayah perkotaan yang padat, tidak mungkin menggunakan kincir angin atau pembangkit listrik tenaga air. 

Karena harga solar panel yang masih mahal maka tentu kita bisa mulai dari wilayah perkotaan yang dihuni oleh "kaum berada" terlebih dahulu. Tawarkan kepada mereka untuk memasang solar panel di rumahnya sebagai sumber energi menggantikan sebagian besar yang dipasok oleh PLN. 

Perlu diketahui, dalam menentukan tarif listrik PLN menerapkan beberapa kategori penggunakan, sepanjang penulis ketahui untuk daerah-daerah yang dikategorikan "kawasan elit" harganya sangat-sangat mahal jika dibandingkan dengan "kawasan pinggiran". 

Substitusi dengan alasan menjadi lebih hemat tentu menarik, akan tetapi tidak serta merta membuat orang mengambil keputusan, perlu pemerintah daerah mengambil peran sedikit dengan memberikan insentif berupa potongan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi mereka yang bersedia untuk memasang solar panel dirumahnya. 

Lalu dari PLN juga memberikan komitmen untuk membeli kelebihan listrik yang dihasilkan dari rumah tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun