Mohon tunggu...
Percy Jackson
Percy Jackson Mohon Tunggu... -

Aku ingin menulis, menulis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia

27 Juni 2014   17:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:37 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa dan siapa sejatinya  manusia? Apakah ianya adalah (bukan terbatas pada hanyalah) sebentuk tubuh? apakah ianya adalah satu bagian dari keseluruhan semesta? Apakah ia adalah pengamat atas adanya semesta? atau apakah MANUSIA ini sebenarnya?

Alam semesta adalah keseluruhan rangkaian situasi, serangkaian pengalaman dari objek-objek didalamnya termasuk segala rangkaian interaksi yang terjadi diantara objek-objek yang ada didalamnya, segala bintang gemintang, gerak tindakan dan juga ide yang muncul dari keberadaan semesta itu sendiri. Alam semesta adalah kerumitan pada pengamatan bagian-perbagiannya dan simple pada keseluruhannya : SEMESTA.

Saat seseorang sedang mengamati Semesta atau apapun yang ia lihat dalam pengamatannya atas semesta itu sendiri, siapakah sebenarnya yang sedang mengamati semesta? apakah kedua mata itu? ataukah keseluruhan rangkaian dari keberadaan manusia itu yang sedang mengamati, atau sebenarnya ada 'sesuatu yang lain' yang menjadikan manusia dan keseluruhan rangkaian dari keberadaan manusia itu sendiri sebagai alat bagi 'sesuatu yang lain' tersebut untuk dapat menjalani suatu pengalaman atas keberadaan semesta. Maka bagaimanapun manusia adalah bagian dari semesta itu sendiri, keberadaan tubuhnya tak jauh berbeda dari adanya bintang gemintang, semilir angin, cahaya pagi, alunan musik atau daun-daun yang bertunas dimusim semi, karena keberadaan manusia adalah juga rangkaian dari keseluruhan semesta. Lalu siapa dan apakah sebenarnya manusia?

Manusia adalah serangkaian reaksi kimia, kumpulan dari indra-indra yang saling berinteraksi yang membentuk pemikiran, pandangan dan pengalaman rasa. Apakah alat-alat berupa lima indra, pikiran, rasa dan naluri dalam diri manusia hanyalah sebatas alat bagi manusia itu sendiri untuk dapat menangkap dan menyadari adanya semesta diluar dari keberadaanya, sekedar hardware bagi manusia itu sendiri untuk dapat mempersepsikan, menimbang dan merangkai ide dari pengalaman yang dialaminya melalui indra-indranya tersebut? atau adakah hal lain yang lebih hebat lagi dari hal hebat tersebut atas keberadaan indra-indra yang menjadi alat bagi keberadaan manusia itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun