Suasana kegiatan berbelanja sebelum hari raya. Sumber gambar: nasional.kompas.com
Mengapa Orang Berbelanja Sebelum Hari Raya?
Setiap menjelang hari raya, pusat perbelanjaan, pasar, dan toko online selalu dipadati oleh konsumen yang berbondong-bondong membeli berbagai kebutuhan. Mulai dari pakaian baru, bahan makanan, hingga pernak-pernik untuk dekorasi rumah, semuanya laris manis.
Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi sudah menjadi tradisi tahunan yang terus berulang. Namun, apa sebenarnya yang mendorong orang untuk melakukan kebiasaan berbelanja dalam jumlah besar sebelum hari raya?
Apakah ini benar-benar kebutuhan, atau sekadar dorongan budaya dan psikologis?
1. Tradisi dan Budaya
Sejak lama, hari raya selalu dikaitkan dengan sesuatu yang baru. Membeli baju baru, menyediakan makanan khas, hingga mempercantik rumah sudah menjadi tradisi yang dilakukan dari generasi ke generasi.
Ada perasaan kepuasan tersendiri ketika bisa menyambut hari raya dengan sesuatu yang segar dan berbeda dari hari biasa. Tak heran, banyak orang rela menghabiskan waktu dan uang untuk memastikan perayaan terasa lebih istimewa.
Menjelang hari raya, produsen dan penjual tahu betul bagaimana cara menarik perhatian konsumen. Mereka menawarkan berbagai promo menarik, mulai dari diskon besar-besaran, cashback, hingga buy 1 get 1 free.
Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan emas untuk berbelanja dengan harga lebih murah. Sayangnya, sering kali diskon justru membuat seseorang membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, hanya karena takut "kehilangan kesempatan".