Mohon tunggu...
Jaka Santana
Jaka Santana Mohon Tunggu... Freelancer - Tech Enthusiast

Selalu skeptis dengan yang namanya giveaway

Selanjutnya

Tutup

Gadget

WhatsApp Berbagi Data Pengguna ke Facebook, Apa Artinya?

14 Januari 2021   06:06 Diperbarui: 14 Januari 2021   06:30 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, whatsapp, aplikasi chat yang bisa dibilang adalah aplikasi berbagi pesan terbaik saat ini, mulai ramai dibicarakan orang-orang. Baik itu di Internet maupun di dunia nyata.

Alasan ramainya pembicaraan ini adalah karena pihak Whatsapp membuat kebijakan yang cukup kontroversial. Yaitu mengumumkan bahwa data pengguna aplikasi chat ini akan diberikan atau digunakan oleh pihak Facebook untuk kepentingan komersial, aktif terhitung pada tanggal 8 Februari 2021.

Tentu berita ini membuat panik beberapa penggunanya, salah satu yang sangat dianggap orang-orang kontroversial adalah cara pemberitahuan-nya, yaitu muncul di aplikasi whatsapp setiap pengguna dan apabila kita tidak menyetujui persyaratan bahwa data kita akan dibagikan ke Facebook, maka kita tidak bisa menggunakan aplikasi tersebut.

Cara yang cukup tegas itu membuat sebagian penggunanya marah, dan mengakibatkan kampanye untuk pindah aplikasi chat ke aplikasi seperti Telegram atau Signal, aplikasi yang masih lebih ramah terhadap privasi.

Apa saja sih data yang dibagikan tersebut?

Identifier: ini pada dasarnya merupakan informasi akun yang disediakan pengguna ketika pertama kali mendaftar di aplikasi Whatsapp, termasuk nomor telepon, nama profil, foto profil, dan status. Ada juga informasi perangkat seluler serta alamat IP yang digunakan pengguna.

Usage data: informasi yang didapat dari kategori ini meliputi berapa lama pengguna menggunakan Whatsapp, atau pada jam berapa, untuk tujuan apa. Apakah untuk melakukan panggilan atau chat, berapa pesan yang pengguna kirim, dan lainnya.

Purchases: ini mungkin berkaitan dengan data terkait pembelian apapun yang pengguna lakukan via Whatsapp. Baru-baru ini, Whatsapp diketahui meluncurkan fitur pasar digital untuk membantu orang membeli barang melalui aplikasinya.

Location: informasi terkait di mana pengguna berada. Sebagai informasi, informasi lokasi yang dikumpulkan Whatsapp hanya berupa gambaran kasar yang tidak terlalu akurat.

User content: pesan Whatsapp sebenarnya sudah dilengkapi dengan enkripsi end to end sehingga pihak lain bahkan pihak Whatsapp sendiri tidak dapat mengaksesnya untuk tujuan periklanan atau analisa. Kemungkinan data yang dimaksud adalah wallpaper atau sticker custom yang digunakan.

Diagnostics: data yang dikumpulkan Whatsapp terkait kondisi lalu lintas jaringan di aplikasinya.

Contact info: semua kontak yang ada di smartphone pengguna.

Financial info: Whatsapp mengumpulkan detail informasi pembayaran, seperti saat pengguna menggunakan Whatsapp Pay.

Sebenarnya setelah whatsapp dibeli oleh Facebook, beberapa praktisi IT sudah berpendapat bahwa data yang digunakan di Whatsapp akan diolah oleh pihak Facebook. Hanya saja mulai diberitahukan karena kebijakan beberapa negara yang sangat memperhatikan data privasi seperti kebijakan di Eropa.

Kemudian, apakah data kita sebenarnya aman dari Facebook? Apakah kita seharusnya pindah dari Whatsapp dan menggunakan aplikasi chat yang lain?

Untuk menjawab ini, mari kita perhatikan terlebih dahulu kebijakan baru Whatsapp ini. Seperti misalnya data kontak telepon kita, sebenarnya dari waktu adanya facebook aplikasi di Android, blackberry, bahkan iOS, sudah ada pilihan untuk synchronize data kontak telepon kita dengan pihak FB, jadi apabila mereka meminta lagi, itu bukanlah hal baru.

Dengan adanya end to end encryption, sebenarnya percakapan kita aman tidak bisa dibaca oleh whatsapp maupun facebook. Banyak orang yang bilang apabila kita membicarakan sesuatu di Facebook, misalnya saja PS5, maka akan muncul banyak sekali iklan PS5 saat kita membuka Facebook ataupun Instagram, padahal yang menyebabkan munculnya iklan tersebut ada banyak caranya, siapa tau kita tidak sadar membuka pencarian di Google, atau di media sosial, atau bahkan di Marketplace seperti Tokopedia dan mencari informasi harga atau berita mengenai PS5, dan ketika kita mencari informasi itu, website-website tadi melakukan tracking dan membagikannya kepada pihak pengiklan, salah satunya adalah Facebook, sehingga muncul iklan PS5 di Facebook dan Instagram.

Kemudian, apa arti sebenarnya dari kebijakan baru ini? Kalau menganalogikan, artinya adalah Facebook tau kita sedang berbicara dengan siapa, siapa dia, dan apa pekerjaannya, tapi tidak tau apa yang dibicarakan. Facebook tau apa perangkat yang digunakan oleh kita, facebook tau kapan kita sering berbicara dengan orang tertentu, tapi tentu saja facebook tidak tau apa yang kita bicarakan.

Berbeda dengan Facebook Bisnis, dimana Facebook bisa mengetahui pembicaraan kita.

Dengan adanya kebijakan baru ini sebenarnya menjadi pengingat kepada kita semua bahwa privasi kita itu sangatlah penting. Namun dari dulu kita sudah tidak terlalu memusingkannya, jadi semoga ini menyadarkan orang-orang bahwa sebenarnya di Internet itu kita tetap harus berhati-hati karena privasi menjadi hal yang mewah di dunia Digital ini.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun