Alhamdulillah, sampai hari ini kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1444 H. Sungguh banyak saudara-saudara kita yang berharap untuk bertemu dengan bulan ramadhan, tetapi ajal telah terlebih dahulu menjemputnya. Sungguh sangat merugi jikalau kita mampu untuk melaksanakan ibadah puasa tapi mengabaikannya. Puasa Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun, sebuah penantian yang lama sehingga sudah seharusnya kita isi ramadhan ini, dengan berbagai amal ibadah yang terbaik.
Keistimewaan Bulan Ramadhan yang tidak diberikan oleh Allah SWT, terhadap bulan-bulan yang lain adalah dijadikannya bulan Ramadhan, sebagai bulan pembentukan manusia-manusia yang bertakwa. Dimana ketakwaan merupakan predikat tertinggi manusia. Allah tidak menilai seseorang dari melimpahnya harta kekayaan, tingginya jabatan atau kekuasaan, bukan pula pada status sosialnya, karena dihadapan-Nya semua manusia adalah sama kecuali yang bertakwa.
Mari kita jadikan momentum Ramadhan benar-benar untuk meraih predikat ketakwaan yang sejati. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Ketakwaan merupakan predikat tertinggi manusia, karena dihadapan sang Pencipta semua manusia adalah sama, kecuali yang bertakwa.
Itulah yang Allah janjikan bagi siapa saja yang melaksanakan ibadah puasa yang benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadits, serta ikhlas semata-mata mengharap keridhoan Allah SWT, tentu Predikat Takwa dengan berpuasa akan terwujud.
Istilah takwa pasti kita sudah sering mendengarnya, bahkan memahaminya bahwasanya takwa itu adalah melaksanakan segala hal apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT, serta meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Buah dari Puasa bulan Ramadhan adalah terbentuknya manusia-manusia yang bertakwa, tentu ketakwaan ini akan terus dibawa dan diamalkan diluar bulan Ramadhan. Ia akan senantiasa menjalankan semua perintah Allah SWT dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan apapun yang dilarang oleh-Nya. Jiwa ketakwaannya akan terpancar dalam sikap, ucap dan perbuatannya. Dalam melakukan apapun selalu berhati-hati agar tidak sampai terjerumus kedalam hal yang mengundang murka Allah SWT. Kehidupannya akan senantiasa diliputi oleh ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Bukan takwa namanya jika ia melaksanakan ibadah shalat, puasa dan berbagai amal lainnya, tetapi masih gemar memakan riba,melalukan perbuatan suap, korupsi, melakukan perbuatan dzalim, abai terhadap tugas yang diamanahkan dan sebagainya.
Mari kita jadikan momentum Ramadhan ini sebagai ajang untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Allah SWT, sehingga predikat manusia yang bertakwa layak kita sandang. Waallahu'alam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI