Mohon tunggu...
Jajat Jatnika
Jajat Jatnika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang sedang belajar untuk menulis, saya ingin tulisan saya bermanfaat bagi saya dan khalayak. Salam Literasi untuk seluruh Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepuluh Hari Kedua Bulan Ramadhan

2 April 2023   08:19 Diperbarui: 2 April 2023   08:31 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan, merupakan bulan yang penuh dengan rahmat Allah SWT, bulan yang mulia, bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Seluruh umat Islam selalu menanti kehadirannya setiap tahun. Keistimewaan bulan ini adalah menuntun umat Islam menjadi manusia yang bertakwa.

Bulan Ramadhan  dibagi kedalam tiga fase, yang setiap fasenya terdiri dari sepuluh hari, yaitu sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua, dan sepuluh hari terakhir. Pada dasarnya setiap hari bulan Ramadhan adalah hari-hari yang penuh dengan rahmat Allah SWT, dimana ketika kita melaksanakan amal ibadah maka pahalanya Allah lipat gandakan.

Keutamaan Bulan Ramadhan yang terdapat dalam setiap fase diantaranya adalah sepuluh hari pertama adalah turunnya rahmat Allah SWT, fase kedua adalah penuh dengan ampunan atau magfirah  dari Allah SWT, dan fase ketiga atau sepuluh hari terakhir bulan ramadhan adalah pembebasan dari api neraka.

Puasa yang tengah kita jalani sekarang berada difase kedua atau sepuluh hari pertengahan bulan Ramadhan, dimana Allah memberikan ampunan kepada siapa saja yang melaksanakan ibadah puasa. Semangat kita untuk melaksanakan ibadah puasa  setiap hari selalu di uji, akan sanggupkah kita melaksanakannya sebulan penuh? Banyak godaan dalam melaksanakan ibadah puasa. Ini merupakan tantangan keikhlasan kita melaksanakan perintah Allah SWT.

Menjelang finish berpuasa terkadang konsentrasi kita dalam beribadah terganggu. Semangat melaksanakan puasa di fase-fase awal masih penuh semangat, sehingga kita fokus melaksanakan puasa. Memasuki fase kedua konsentrasi puasa mulai terganggu dimana pada fase ini umumnya orang mulai sibuk untuk mempersiapkan menyambut idulfitri, terutama menyiapkan bahan pangan dan sandang. 

Pasar-pasar, supermarket maupun mall, mulai memasang strategi menyambut lebaran dengan memberikan aneka diskon untuk menarik konsumen, tentu saja ini menarik pengunjung untuk berbelanja kebutuhan menjelang lebaran. Konsentrasi ibadah pun bisa-bisa terganggu. Padahal Konsentrasi penuh dalam melaksanakan ibadah puasa itu lebih utama, agar kita berhasil melaksanakan puasa Ramadhan.

Sepuluh hari kedua bulan ramadhan, yang merupakan momen turunnya ampunan dari Allah SWT harus kita raih dengan sungguh-sungguh. Agar kita kembali menjadi manusia yang fitri, bersih dari dosa-dosa. Jika diri kita suci baik jasmani maupun rohani, kita akan lebih dekat dengan Allah SWT kemuliaan terbaik adalah kita mendapat label manusia yang bertakwa disisi Allah SWT. Kalau kita sudah dekat dengan Allah SWT maka segala kebutuhan kita pasti akan dipenuhi oleh Allah SWT.

Tetap fokuslah dalam melaksanakan ibadah puasa, selalu bersyukur atas karunia yang Allah anugerahkan kepada kita. Difase kedua ini begitu istimewa dimana kitab suci Al-Qur'an Allah turunkan, sebagai petunjuk menuju jalan keselamatan.

Ini adalah momentum kita untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an, kita bisa bertadarus lebih giat lagi, mempelajari kandungan Al-Qur'an, sehingga keimanan dan ketakwaan kitapun semakin meningkat. 

Puasa mengajarkan kita untuk hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. Keberhasilan ibadah puasa bukan dengan memakai pakaian paling mahal saat idul fitri tiba atau berupa makanan mewah yang tersaji dimeja makaan saat lebaran.
Tetapi keberhasilan Puasa akan tercermin dari pancaran ketakwaan seseorang baik saat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan lebih-lebih dibulan bulan setelah bulan Ramadhan. 

Memakai pakaian bagus saat idul fitri boleh-boleh saja tetapi jangan sampai memaksakan diri untuk menyiapkannya kalau memang kita belum mampu, mungkin kita masih bisa memakai pakaian biasa yang kita miliki. Yang penting pakaian itu masih layak kita pakai. Makanan yang disiapkan pun yang sesuai dengan kemampuan kita tidak usah memaksakan diri sehinnga menjadi beban dikemudian hari, yang penting selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita


Mari raih ampunan Allah SWT dengan tetap khusyu melaksanakan ibadah dibulan Ramadhan ini. Wallahu'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun