Mohon tunggu...
Nayoo Tama
Nayoo Tama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekofeminisme: Perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup

15 Mei 2024   00:29 Diperbarui: 15 Mei 2024   07:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ekofeminisme: Perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup

Oleh : Jagaddhita Rifa Nayotama Mahasiswa program studi pengembangan masyarakat islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Ekofeminisme adalah sebuah pendekatan yang menggabungkan ekologi dan feminisme, memfokuskan pada hubungan antara penindasan terhadap perempuan dan eksploitasi lingkungan. Analisis isu-isu ekofeminisme, terutama dalam konteks perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup, dapat mencakup berbagai aspek berikut:

1. Interseksi Penindasan

Ekofeminisme menyoroti bagaimana penindasan terhadap perempuan dan eksploitasi lingkungan saling berkaitan. Pandangan ini berargumen bahwa patriarki yang mendominasi banyak budaya juga mendorong eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Dengan demikian, perjuangan untuk kesetaraan gender tidak bisa dipisahkan dari perjuangan untuk keadilan lingkungan.

2. Peran Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan

Perempuan seringkali berada di garis depan dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas seperti pertanian berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, dan inisiatif komunitas untuk menjaga hutan dan air. Contoh konkret adalah Gerakan Chipko di India, di mana perempuan memainkan peran penting dalam melindungi hutan dari penebangan.

3. Pengetahuan Tradisional dan Kearifan Lokal

Banyak perempuan, terutama di komunitas adat dan pedesaan, memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik-praktik ekologis yang berkelanjutan. Pengetahuan ini sering kali diturunkan dari generasi ke generasi dan mencakup teknik-teknik bertani yang ramah lingkungan, penggunaan tanaman obat, dan manajemen air yang efektif.

4. Kesenjangan Gender dalam Akses ke Sumber Daya

Perempuan seringkali memiliki akses yang lebih terbatas ke sumber daya alam seperti tanah, air, dan hutan, dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini memperkuat pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan akses yang adil dan setara ke sumber daya ini, yang pada gilirannya juga akan memperkuat upaya pelestarian lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun