Oleh: Jagaddhita Rifa Nayotama Mahasiswa program studi pengembangan masyarakat islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Ekofeminisme adalah gerakan yang menggabungkan prinsip-prinsip feminisme dan ekologi, dengan tujuan menyoroti keterkaitan antara penindasan terhadap perempuan dan eksploitasi alam. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Franoise d'Eau bonne pada tahun 1974, dan telah berkembang menjadi pendekatan kritis yang melihat hubungan antara sistem patriarki dan kerusakan lingkungan.
Ekofeminisme berargumen bahwa ada hubungan mendalam antara perempuan dan alam, seringkali berdasarkan peran tradisional perempuan dalam banyak budaya sebagai pengasuh dan penjaga sumber daya alam. Perempuan sering menjadi pihak yang paling terdampak oleh kerusakan lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi, karena mereka biasanya bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga yang bergantung pada sumber daya alam, seperti air dan bahan bakar.
Perlawanan terhadap Kuasa Patriarki
Ekofeminisme mengkritik sistem patriarki yang meminggirkan perempuan dan mengeksploitasi alam. Sistem ini menciptakan hierarki di mana laki-laki dianggap lebih dominan daripada perempuan, dan manusia dianggap lebih dominan daripada alam. Perlawanan ekofeminisme melibatkan upaya untuk menghancurkan hierarki ini dan mendorong kesetaraan serta keberlanjutan.
Pembangunan Dunia yang Berkelanjutan
Ekofeminisme menawarkan visi pembangunan dunia yang berkelanjutan, di mana kesetaraan gender dan kelestarian lingkungan menjadi prioritas. Pendekatan ini mencakup advokasi untuk penggunaan sumber daya alam yang bijaksana, pengakuan terhadap pengetahuan tradisional yang sering dimiliki oleh perempuan, dan promosi kebijakan yang mendukung kesetaraan dan keberlanjutan
Dengan menantang sistem patriarki yang eksploitatif, ekofeminisme mengusulkan model pembangunan yang lebih adil dan bertanggung jawab terhadap alam dan masyarakat.
Gerakan ini terus berkembang, menawarkan perspektif kritis dan solusi inovatif untuk masalah lingkungan dan sosial yang saling terkait, dengan harapan menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.