Rabies Tidak Akan Pernah Selesai di Level Teknis, Butuh Kebijakan Politis
Oleh: (Dr. drh. Jafrizal, MM/Dokter Hewan)
Rabies bukan sekadar penyakit hewan. Ia adalah ancaman yang menghantui masyarakat --- penyakit mematikan yang selalu berakhir dengan kematian begitu gejalanya muncul, baik pada hewan maupun manusia. Di banyak daerah, kasus rabies masih terjadi dari tahun ke tahun, seolah menjadi lingkaran yang tak pernah putus.
Pertanyaannya sederhana namun menohok: mengapa rabies belum juga bisa diselesaikan?
Jawabannya sering kali bukan karena kurangnya vaksin atau tenaga medis, tetapi karena penanganannya berhenti di level teknis tanpa dukungan politis --- padahal masalahnya jauh lebih besar dari itu.
Rabies Bukan Masalah Teknis Semata
Rabies adalah persoalan lintas sektor. Ia menyangkut kesehatan hewan, kesehatan manusia, dan dinamika sosial masyarakat.
Dokter hewan menangani vaksinasi dan observasi hewan penular; Tenaga medis menangani korban gigitan dan vaksinasi manusia; Pemerintah daerah memegang kunci kebijakan, pendanaan, serta pengawasan.
Namun jika koordinasi ini berhenti di satu meja pada levelmteknis, maka rantai solusi pun terputus.
Seorang Kepala Seksi hanya memiliki kewenangan teknis. Ia bisa melaksanakan vaksinasi, melakukan surveilans, dan melaporkan kasus. Tapi rabies memerlukan keputusan strategis dan dukungan politik dari kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Â