Mengutip buku Retorika Dakwah dalam Perspektif Al-Quran oleh Drs H Suisyanto, MPd, retorika sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu rhetor, orator, teacher yang mana artinya adalah sebuah teknik bujuk rayu yang dilakukan secara persuasif untuk menghasilkan bujukan dengan karakter pembicara, emosional, atau argumennya. Retorika juga diartikan sebagai kemampuan menyampaikan kebenaran kepada audiens yang belum yakin dengan cara paling sesuai  suatu kasus lewat bertutur.
Berdasarkan sejarah pertumbuhan retorika sejak zaman Yunani kuno, ini menunjukkan bahwa retorika merujuk pada seni wacana, oratori, atau berpidato. Namun pengertian dari retorika berkembang seiring berkembangnya zaman.Pada akhirnya sampai pada pengertian bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik.Â
levelisasi retorika komunikasi ada beberapa hal tarkait iniÂ
1. retorika basa-basi seperti salam sapa dan raport buildingÂ
2. retorika data,fakta, peristiwa seperti menyampaikan ulang peristiwa fakta dengan dataÂ
3. retorika ide gagasan dan konsep seperti kemampuan menyampaikan ide dan bernalar
4. retorika perasaan atau rasa seperti kominikasi yang menghadirkan atensi-intensiÂ
5. retorika spiritual seperti komunikasi transendenÂ
komunikasi yang efektif bukan tentang seberapa banyak informasiyang disampaikan, tapi seberapa sinkron\kesinambungan otak pembicara dan pendengar semakin sederhana dan fokus ucapan semakin besar potensi otak pendengar (beresonasi) Â dengan pesan yang dimaksud,
mpun juga sama dengan diskusi diskusi yang baik ialah bukan berapa bertanyaan yang menghasilkan jawaban tapi melewati usaha kita menjawab melahirkan banyak pertanyaanÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI