Pasca pelantikan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo, begitu banyak respon dan tanggapan, baik dari kalangan politisi, akademisi bahkan hingga kalangan masyarakat tidak terkecuali para pembaca baik media cetak maupun media elektronik. Pak Joko Widodo dimata masyarakatnya adalah pemimpin yang mewakili rakyat kecil. Keputusannya dalam memilih pembantunya menimbulkan berbagai respon baik positif maupun negatif. Hal ini dikarenakan banyak pembantu presiden atau menteri yang ditunjuk oleh Pak Presiden diluar dugaan masyarakat termasuk politisi, akademisi dan kalangan profesional.
Sebagai masyarakat dan mewakili kaum milenial, saya sangat setuju dengan kebijakan Pak Presiden dalam memilih para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju. Akan ada banyak perubahan yang terjadi pada lima (5) tahun mendatang, ungkap pria yang akrab disapa Jack Mite itu. Komitmen pemerintah untuk perubahan sangat nampak mulai dari pembentukkan Kabinet. Kita perlu memberikan apresiasi yang tak terhingga kepada semua niat baik pemerintah yang dinakodahi Pak Joko Widodo. Prinsip birokrasi the right man on the right place sangat nampak dalam pembentukan Kabinet Indonesia Maju, dimana semuanya didominasi oleh kalangan profesional. Artinya semua anak bangsa yang berpotensi dan berkompeten, diberikan peluang yang sama untuk bekerja dengan inovasi dan kreatif dalam mendorong perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Saya yakin masyarakat Indonesia belum lupa kalau yang menjadi rival pada pertarungan politiknya sekalipun diajak untuk bergabung dalam kabinet kerjanya.
Presiden Joko Widodo sangat berani dan memberikan inspirasi bagi kaum milenial, bahwa sistem birokrasi kuno harus kita tinggalkan. Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke arah yang lebih baik, kita harus menerapkan sistem birokrasi moderen. Artinya setiap warga NKRI yang memiliki kompetensi dan profesional diberi kesempatan yang sama untuk berkarya, tidak memandang dari segi politik, suku, agama dan atau dari etnis tertentu. Kalau sistem birokrasi moderen ini diterapkan sampai pada tingkat daerah (provinsi dan kabupaten) pada semua link, kita yakin Indonesia akan maju.
Mengenai kebijakan penghapusan eslon III dan IV yang diwacanakan akan dieksekusi pada tahun 2020, saya sangat setuju. Sehingga kompetensi para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa diukur kinerjanya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir keterlibatan ASN dalam dunia politik secara langsung. Penulis sangat yakin dengan diterapkan kebijakan penghapusan eslon III dan IV membuat para ASN harus berlomba-lomba bekerja sesuai dengan kompetensinya ketimbang terjun dalam politik praktis secara diam-diam.
Mari kita bekerja dengan hati yang tulus untuk perubahan NKRI ke arah yang lebih baik sesuai dengan profesi kita masing-masing, ungkap penulis yang juga adalah pegiat pendidikan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kaum Milenial sangat bangga atas tugas yang diberikan kepada Mas Nadiem Makarim untuk membantu Pak Presiden urusan dunia pendidikan. Artinya ada keterwakilan dari kaum milenial dalam mendukung Kabinet Indonesia Maju. Kita sangat yakin bahwa, kreatifitas dan inovasi selalu datang dari orang muda, tutup Jack Mite.
PenulisÂ
Jack Mite
Alumni Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang