Mohon tunggu...
Nur Fatah
Nur Fatah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Hukum UIN SunanKalijaga

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Idealisme dan Perjuangan

14 Mei 2020   11:22 Diperbarui: 14 Mei 2020   11:46 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain hanya mencari image orang sok idealis hanya suka berdebat tanpa mau diskusi, karena menurutnya hanya pendapat ia yang benar dan menganggap apa yang disampaikan orang lain salah. 

Berbeda dengan orang yang benar benar beridealisme kuat, mereka tidak memperdulikan image dan materi dalam perjuangannya, yang mereka cari hanya kenyamanan berpikir untuk memperjuangkan ide ide dan gagasan mereka tanpa menutup cara berpikir atau pandangan orang lain, dan orang yang beridealis tidak pernah mengklaim diri mereka idealis. 

Dan yang berbeda adalah cara berpikir mereka bukan dari sikap mereka. Karena orang yang beridealis tau waktu kapan harus mengeluarkan ide dan gagasan mereka dan hal ini dapat dilihat dari attitude setiap individu.

Gambaran sederhananya adalah bagaimana bisa mereka berbicara tentang penindasan rakyat sedangkan ia berselimut hangat dalam sebuah kamar yang nyaman sembari menyuarakan Idealisme nya, disisi lain ia belum pernah terjun langsung dan melihat secara jelas bagaimana kondisi masyarakat dengan ekonomi rendah nan tidak mencukupi yang katanya akibat kapitalisme yang berkembang di Indonesia. 

Kalau dilihat memang banyak sekali kebijakan pemerintah yang merugikan dan dapat dibahas dengan panjang, namun tidak adil rasanya jika hanya menyalahkan tanpa memberi solusi yang nyata. Interaksi itu hanya seputar kebijakan pemerintah tanpa pernah ikut aksi kemanusiaan atau lembaga sosial yang justru dapat mengurangi penderitaan rakyat karena dampak kapitalisme dan kebijakan pemerintah. Dan sikap seperti inilah (mencari panggung) yang dapat mengantarkan pemiliknya kepada lingkaran Oligarki.

Jika melihat orang orang idealist terdahulu nampak jelas bagaimana mereka memperjuangkan idelisme mereka secara totalitas, contohnya adalah socrates dia bersikukuh bahwa pemerintahan demokrasi Athena pada kala itu adalah pemerintah yang busuk dan korup. 

Walaupun banyak kerabatnya dan murid-muridnya yang membujuknya agar tidak terlalu idealis dengan keyakinannya karena akan membahayakan nyawanya, dia tetap saja lantang menentang demokrasi Athena. 

Walhasil, senat Athena memerintahkannya menenggak racun sebagai bentuk hukuman mati atas penghinaannya kepada senat, dan matilah Socrates dalam memperjuangkan idealismenya. 

Kemudian dilihat dari para pendiri negara Indonesia mulai dari Ir Soekarno hingga Soepomo mereka adalah orang dari para priyai yang berintelektual, lingkungannya pun bisa dikatakan sudah nyaman dan terpelajar. 

Namun, mereka rela mengorbankan dan kehilangan semua itu. Dengan kata lain,idealisme itu adalah sejenis rasa cinta kepada ide-gagasan-nilai nilai tertentu termasuk keyakinan dan menjadikan semua yang abstrak itu sebagai cita cita-tujuan,visi-misi yang lalu diperjuangkan.yang mana rasa cinta itu ber efek menumbuhkan energi semangat yang menyala nyala.

Idealisme dalam Beragama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun