Mohon tunggu...
Revania
Revania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi Makeup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Pembelajaran pada Tari di Jawa Timur

27 Desember 2022   18:45 Diperbarui: 27 Desember 2022   19:01 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK
SMK Negeri 12 Surabaya merupakan salah satu lembaga pendidikan bidang seni, budaya, dan teknologi yang berlokasi di Jalan Siwalankerto Permai No. 1A, Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur. SMK Negeri 12 Surabaya berdiri sejak 12 Desember 2012 dan saat ini sudah memiliki akreditasi A berdasarkan sertifikat 032/BAN-SM/SK/2019. Penelitian ini bertujuan untuk melihat permasalahan pada pembelajaran tari jawa timuran dan faktor penyebab permasalahan tersebut terjadi. 

Pengambilan data difokuskan pada SMK Negeri 12 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sistem pengajaran pada mata pelajaran tari Jatim 1 menggunakan metode slow boiling atau dalam istilahnya guru pengajar menggunakan cara yan tegas dari awal jenjang hingga jenjang terakhir yang dimana pada jenjang terakhir dimasa tersebut dapat disimpulkan bahwasanya peserta didik sudah siap mengikuti ujian akhir kelulusan.

Dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah seni tidak banyak masalah yang menonjol kecuali cara pengenalan dan mendalami karakter siswa yang bermacam macam, selain itu tak menjadi rahasia umum lagi permasalahan dari semua sekolah bahwa kurang layaknya sarana menjadi sarapan biasa bagi para murid dan guru di sana.
Kata Kunci : Jatim 1, Tari, permasalahan, guru, murid
 
ABSTRACT
State Vocational School 12 Surabaya is an educational institution in arts, culture and technology which is located at Siwalankerto Permai Street No. 1A, Siwalankerto, Wonocolo District, Surabaya City, East Java. State Vocational School 12 Surabaya was established on December 12 2012 and currently has A accreditation based on certificate 032/BAN-SM/SK/2019. This study aims to look at the problems in learning East Java dance and the factors that cause these problems to occur. Data collection focused on State Vocational School 12 Surabaya. This study uses a qualitative approach with data collection techniques carried out by conducting interviews and observations. 

The research results found that the teaching system for Tari Jatim 1 subjects uses the slow boiling method or in terms of teaching teachers using a firm method from the beginning to the last level where at the last level during that period it can be concluded that students are ready to take the final graduation exam. 

In the implementation of teaching in art schools there are not many problems that stand out except for how to recognize and explore the various kinds of student characters, apart from that it is no longer an open secret that the problem of all schools is that there is not enough proper means of being a ‘regular breakfast’ for students and teachers there.
Keyword : Jatim 1, dance, problem, teacher, student
 
A. PENDAHULUAN
Tari merupakan ekspresi jiwa yang menjadi sarana gerak tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengungkapkan isi hati adalah gerak yang dibuat sesuai dengan tema, maksud, dan tujuan atau isi tarian. Dengan gestur yang tepat, seorang pengarah tari atau sering disebut koreografer dapat menyampaikan apa yang menjadi perhatiannya kepada penonton atau audience. Melihat gerakan sebagai media yang diekspresikan dalam tarian dapat dikatakan bahwa setiap orang yang dapat bergeraj pasti bisa menari. Tanpa kecuali, anak kecil atau anak prasekolah.

Anak pada usia prasekolah sangat membutuhkan hal-hal yang mampu memicu perkembangan fisik dan psikis ke arah yang positif. Tentu ini yang diinginkan oleh semua orang tua. Anak mempunyai motorik halus dan kasar yang baik. Misalnya, bisa bergerak normal bahkan lebih. Berlari cepat, kemampuan mengkoordinasikan gerakan. sehingga anak terlihat lebih gesit dan cekatan. kemampuan untuk mengekspresikan diri secara spontan atau dengan panduan/bimbingan.
Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak sekali sanggar tari memiliki siswa usia dini. 

Setiap sanggar bersaing untuk menarik peserta didik dengan cara yang berbeda-beda. Artinya, setiap sanggar memiliki metode dan tata cara penyampaian materi tari. Tapi hanya beberapa sanggar yang memiliki fitur unik atau trik tersendiri untuk menyampaikan materi tari, dan pastinya ada beberapa sanggar yang memiliki metode pembelajaran yang cara penyampaiannya kurang nyaman.

Seperti di SMK Negeri 12 surabaya ini merupakan salah satu lembaga pendidikan bidang seni, budaya, dan teknologi yang didalamnya ada jurusan tari, yang dimana sistemnya dengan menggunakan pengajaran yang tegas/ketat. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk memahami secara utuh bagaimana proses pembelajaran dan permasalahan yang ada pada di sekolah ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui secara menyeluruh, peneliti mengajukan penelitian dengan judul:
“Permasalahan Pada Pembelajaran Tari Jawa Timuran Di SMK Negeri 12 Surabaya”.
 
B. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisme organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan (Choiri, 2019).

Objek dan tempat penelitian terkait artikel ilmiah ini adalah permasalahan pada pembelajaran tari jawa timuran di SMK Negeri 12 Surabaya. Untuk mendapatkan data yang akurat terkait objek penelitian maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan menghubungi salah satu narasumber terkait yaitu salah satu staff guru SMK Negeri 12 Surabaya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Lalu observasi dan dokumentasi juga dilakukan untuk mencari data atau hal yang mengabadikan foto area SMK Negeri 12 Surabaya melalui: gambar, majalah, dan sumber lainnya.
 
C. PEMBAHASAN
SISTEM YANG DIGUNAKAN DALAM MENGAJAR DAN PERMASALAHAN DALAM MENGAJAR YANG DIALAMI

Menurut pengalaman salah satu anggota kelompok yang menjadi alumni SMKN 12 Surabaya dan narasumber yaitu ibu Mirna Arfianti, S.Pd. menuturkan bahwa di sekolah SMKN 12 Surabaya jurusan seni tari penerimaan siswa baru dibagi menjadi 2 jalur, yaitu jalur tes minat dan bakat, serta jalur seleksi online. Dari hasil seleksi penerimaan siswa baru tersebut nantinya akan dibagi menjadi 2 kelas, kelas tari 1 yaitu siswa yang lolos tes minat dan bakat sedangkan kelas tari 2 adalah kelas yang di mana para siswanya dinyatakan lolos secara online. 

Pada dasarnya siswa yang mengikuti tes minat dan bakat sudah mempunyai minat dan bakat pada bidang seni tari atau bisa dikatakan sedikit banyaknya siswa di tari 1 sudah bisa menarikan sebuah tarian, sedangkan tari 2 kebanyakan murid muridnya hanya sekedar bisa bahkan banyak yang tidak bisa menari sama sekali. Nah fungsi dari sistem pengajaran yang tegas ialah untuk membentuk kegigihan, kedisiplinan, dan ketaatan dalam menari. Setiap jenjang tingkatan mempunyai treatment, metode dan trik dalam mengajar sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun