Stimulasi Sejak Dini Berpengaruh Esok Hari

“ Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati “ _Susi Pudjiastuti_

Betapa bahagianya orang tua ketika melihat buah hati kesayangannya tumbuh dan berkembang dengan baik  sesuai dengan usianya, tingkah lucunya seolah mengobati rasa lelah setelah seharian menjalankan rutinitas masing-masing, celotehnya yang terbata-bata dan belum terdengar seperti kalimat sempurna membangkitkan kembali semangat yang terkuras sebab padatnya aktivitas. 

Bagi orang tua tumbuh kembang anak  menjadi suatu  kepentingan yang harus terus diperhatikan, Kenapa memperhatikan dan memberi stimulasi terhadap tumbuh kembang anak itu penting? Sebab kualitas seorang anak dapat dilihat melalui proses tumbuh kembangnya yang merupakan hasil dari interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan.  

Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam tumbuh kembang anak meliputi aspek fisik, psikologi, dan sosial yang bisa dilakukan sejak anak masih dini. 

Beberapa orang mungkin memaknai pertumbuhan dan perkembangan dalam satu makna yang sama, tetapi pada dasarnya pertumbuhan memiliki makna yang berbeda dengan perkembangan namun keduanya saling berkesinambungan, pertumbuhan atau growth adalah sebuah perubahan yang berkaitan dengan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu yang bersifat kuantitatif sehingga bisa diukur dengan satuan berat, sedangkan perkembangan atau yang biasa disebut dengan  deveploment adalah kemampuan struktur dan fungsi  tubuh yang lebih kompleks, yang berkaitan dengan adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ serta sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga bisa menjalankan fungsi masing-masing. 

Proses perkembangan dan pertumbuhan terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan, sehingga setiap pertumbuhan dibarengi dengan perubahan fungsi, perkembangan merupakan hasil dari interaksi kematangan sel saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan difase awal anak dapat menentukan perkembangan difase berikutnya yang meliputi beberapa aspek seperti aspek kemampuan fungsional, sosia, kognitif, emosional, motorik, dan bahasa.  

Pertumbuhan otak pada anak usia ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, setelah dilahirkan aktivitas otak anak dipengaruhi dan tergantung pada aktivitas sel syaraf dan cabang-cabangnya dalam membentuk sambungan antar sel syaraf. Melalui persaingan alami, sambungan yang jarang atau bahkan tidak pernah digunakan akan mengalami kematian karena pemantapan sambungan terjadi jika sel syaraf mendapat informasi baru yang mampu menghasilkan letupan-letupan listrik sehingga bisa membentuk sambungan-sambungan sel syaraf yang baru. 

Kualitas kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung dari banyaknya neuron yang membentuk unit-unit, untuk itu perlunya memberi stimulasi sejak dini akan berpengaruh terhadap perkembangan otak, semakin banyak otak mendapat stimulasi akan semakin cepat pula perkembangan otak anak, anak perlu mendapat lingkungan yang dapat merangsang pertumbuhan otak dan selalu mendapat stimulasi psikososial selain itu kesehatan gizi juga sangat berpengaruh dalam pertumbuhan otak, presentase kesehatan dan gizi anak yang buruk dapat menghambat pertumbuhan otak anak yang akan berakibat dalam penurunan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap, menyimpan, memproduksi, serta merekonstruksi informasi dan bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan fisik. 

Stimulasi sangat berperan untuk membantu menstimulasi otak agar menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan dalam perkembangan, ketika dilahirkan otak anak sudah mempunyai bermilyar-milyar sel syaraf, namun jumlah itu banyak yang hilang setelah dilahirkan nah ketika otak mendapatkan suatu stimulus yang baru maka otak akan kembali mempelajari hal yang baru stimulus tersebut dapat mengakibatkan sel syaraf membentuk sebuah koneksi baru untuk menyimpan informasi, sel-sel yang digunakan untuk menyimpan informasi akan berkembanga sedangkan yang tidak terpakai akan mengalami kemusnahan. Menurut Dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi ada 4 tips yang bisa digunakan untuk memberi stimulus pada anak usia dini yaitu:

• Dalam memberikan stimulasi dini, ada beberapa metode yang bisa digunakan yaitu metode mendengar, melihat dan meniru atau mencoba
• Bagian yang distimulasi adalah otak kanan dan kiri, sensorik, motorik, kognitif, komunikasi dan bahasa, sosial-emosional, kemandirian dan kreativitas
• Cara yang bisa digunakan dalam memberi stimulasi meliputi memberikan rangsangan berupa suara, musik, getaran, perabaan, bicara, membaca, bernyanyi, membandingkan, mencocokan, mengambar, membandingkan dan lain-lain
• Memperhatikan waktu yang baik dalam melakukan stimulasi yaitu setiap kali orang tua berinteraksi dengan anak misalnya ketika menyusui, bermain, menidurkan, memandikan atau pun bersantai dengan anak.

Dari sini dapat diketahui tentang pentingnya memberi stimulus pada anak secara rutin. Karena  stimulusi yang diberikan secara rutin akan memperkuat hubungan antar syaraf yang telah terbentuk sehingga akan mengoptimalkan fungsi otak lebih baik lagi, berikan stimulus pada anak sedini mungkin karena stimulasi yang diberikan sejak dini sangat berpengaruh dalam perkembangan otak anak. 

Stimulasi sejak dini dapat dilakukan sejak usia 6 bulan kehamilan sampai usia 2-3 tahun akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam ukuran serta fungsi kimiawi otak.