Mohon tunggu...
Izza DwiRifta
Izza DwiRifta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM Keripik Singkong Desa Ampeldento Berhasil Menggerakkan Warga Sekitar Untuk Pertumbuhan Ekonomi

22 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   02:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMM Kelompok 64 Gelombang 5 (Foto dok. pribadi)

Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) merupakan serangkaian kegiatan wajib yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa aktif di UMM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pada kesempatan kali ini, PMM kelompok 64 Gelombang 5 melaksanakan PMM di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Desa Ampeldento merupakan salah satu desa yang memiliki beragaman UMKM aktif dan terorganisir. Salah satu UMKM Desa Ampeldento yang saat ini cukup berkembang yaitu usaha Keripik Singkong yang dimiliki oleh Bapak Isnandi. Berdiri sejak 2012 yang berlokasi di Dusun Mbunder, bisnis ini awalnya hanya bermodal coba-coba. Kini usaha Keripik Singkong yang dirintis oleh Pak Isnandi bersama istrinya telah berhasil masuk kedalam pasar pemasok bahan kerupuk mentah untuk wilayah Surabaya dan juga Lamongan. "Dulu awalnya saya karyawan proyek, lalu mulai coba bikin usaha keripik singkong ini tapi yang ngelola istri saya dulu" Ungkap Isnandi pada kunjungan yang dilakukan Kelompok 64 Gelombang 5 di pabrik keripik singkong miliknya.

PMM Kelompok 64 Gelombang 5 (Foto dok. pribadi)
PMM Kelompok 64 Gelombang 5 (Foto dok. pribadi)

Dengan peluang besar yang dimilikinya, Pak Isnandi pun telah berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Ia turut menggandeng beberapa warga sekitar untuk menjadi karyawan pada pabrik keripik singkong yang ia punya. "Dulu pernah sampai sekitar 17 orang yang kerja disini" Ujar Pak Isnandi. Besarnya permintaan dari pengepul membuat bisnis yang awalnya hanya dikelola keluarga ini kewalahan. Walaupun skala yang diberikan tidak terlalu besar, namun UMKM ini mampu menggerakkan beberapa warga sekitar untuk turut bekerja sama dalam pembuatan keripik singkong ini dan meningkatkan perekonomian warga sekitar.

PMM Kelompok 64 Gelombang 5 (Foto dok. pribadi)
PMM Kelompok 64 Gelombang 5 (Foto dok. pribadi)

Pada Kunjungan yang dilakukan oleh Mahasiswa Pmm Kelompok 64 Gelombang 5 pada pabrik Keripik Singkong Milik Bapak Isnandi, kami berkesempatan untuk menyaksikan dan turut serta dalam seluruh rangkaian pembuatan. Mulai dari proses pengupasan hingga penjemuran keripik. Dari seluruh proses yang dilalui, saat ini melibatkan setidaknya enam karyawan saja. Hal ini didasarkan karena ketidakstabilan permintaan dari pengepul dan juga beberapa karyawan yang tidak lagi bergabung dalam usaha milik Isnandi. "Sekarang hanya enam samapi sepuluh orang aja mbak, karena produksi kan kurang lebih satu minggu trus libur dua sampai tiga minggu gitu banyak yang bosen" Ujar Pak Isnandi pada saat kunjungan kami di pabrik keripik singkong miliknya.

Walaupun saat ini bisnis Pak Isnandi mengalami sedikit penurunan produksi, ia masih tetap berusaha untuk terus berkembang melalui kolaborasi dengan pemasok lain agar bisnis yang telah ia kembangan selama 12 tahun ini dapat terus bertahan di pasaran dan bisa membantu perekonomian sekitar dengan dibukanya lapangan pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun