Mohon tunggu...
Izmi Munauwarah
Izmi Munauwarah Mohon Tunggu... Hoteliers - MAHASISWA UPI

let it flow for everything

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi KKN Tematik 2021 "Virtual Tour Bersama SDN 016 Pajajaran" Belajar Bersama

25 September 2021   14:28 Diperbarui: 25 September 2021   14:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah pandemi covid-19 yang sekarang sedang terjadi, mau tidak mau kita dilarang beraktivitas secara normal dan dapat mempengaruhi kegiatan di semua sektor, termasuk sektor tatap muka, melainkan harus melalui pembelajara daring. Pembelajaran daring sendiri memanglah menjadi penyelamat dikala kita tidak dapat bertatap muka. 

Hanya saja untuk didaerah pedesaan pembelajaran daring justru tidak menjadi sarana untuk melaksanakan pembelajaran, dikarenakan fasilitasnya tidak memadai. Secara terpaksa pihak sekolah terkhusus guru harus melaksanakan kegiatan tatap muka dengan menggunakan kelompok terbatas dan menggunakan protokol kesehatan. Dalam setiap pertemuan guru sudah mempersiapkan media pembelajaran untuk disampaikan kepada siswa. Sehingga dengan seperti ini proses pembelajaran berjalan dengan baik.

Literasi diasumsikan sebagai satu set keterampilan yang netral, dekonteks-tual yang dapat diterapkan secara universal (Street, 2003). Literasi dapat mencakup tidak hanya literasi membaca dan menulis, tetapi juga literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, digital,literasi budaya dan lingkungan dan jenis-jenis literasi lainnya. 

Berdasarkan jenis literasitersebut, dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pembelajarandi sekolah merupakan kegiatan literasi. Akan tetapi, pada Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang telah dilaksanakan di sekolah berdasarkan kebijakan Kemendikbud lebih difokuskan padakegiatan literasi membaca dan menulis. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada sekolah yang diteliti. 

Kegiatan yang dilakukan tersebut, menjadikan literasi memiliki arti sempit, yaitu mencakup membaca dan menulis (Solikhah, 2015). Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru menyatakan bahwa pada kegiatanpembelajaran Bahasa tidak ada dilakukan kegiatan literasi. Pernyataan tersebut tidaklah benar,bahwa pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, pada Kurikulum 2013 berbasis teksmerupakan suatu kegiatan literasi yang kompleks. Berdasarkan Kompetensi Inti danKompetensi Dasar, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah siswa mampu memahami danmenulis teks.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran bahasa adalah fondasi di mana keterampilan akademis lainnya dibangun (Hassen, 2015). Berdasarkan hal itu, meningkatkanminat dan motivasi membaca siswa merupakan hal utama. Menjadikan kegiatan literasi dalampembelajaran bahasa dan memfokuskan proses keterampilan berbahasa dapat secara langsuangmembuat siswa menda-patkan pengetahuan apa saja. 

Misalnya, pengetahuan lingkungan dariteks dengan tema lingkungan; pengetahuan budaya dari teks dengan tema budaya, dan beragamtema teks lainnya.Berdasarkan hasil dari angket yang diisi siswa, secara umum, siswa lebih menyukaimembaca karya sastra (novel dan puisi) dari pada buku pelajaran dan surat kabar. Hal itumembuktikan bahwa siswa cenderung menyukai bahan bacaan yang menghibur di waktu luangmereka. Secara umum, siswa cenderung membaca untuk membuat tugas yang ditugaskan guru,jika tidak ada tugas, siswa cenderung tidak membaca. Dari segi kebermanfaatan kegiatanmembaca, siswa secara umum merasakan bahwa membaca dapat menam-bah ilmu pengetahuandan pengetahuan siswa tersebut meningkat.

Pada tingkat sekolah dasar Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakansalah satu mata pelajaran yang mendudukiperanan penting dalam pendidikan hal inidikarenakan sains dapat menjadi bekal bagipeserta didik dalam menghadapi berbagaitantangan di era global. Oleh karena itu,diperlukan cara pembelajaran yang dapatmenyiapkan peserta didik untuk memilikikompetensi yang baik dan melek sains sertateknologi, mampu berpikir logis, kritis,kreatif, berargumentasi secara benar, dapatberkomunikasi serta berkolaborasi.

Multimedia dari kata 'multi' dan 'media'. Multi berarti banyak, dam media berarti tempat, sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Jadi multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video. 

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti tujuan, materi, strategi, dan juga evaluasi pembelajaran. (1) memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual, (2) bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna, (3) bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. 

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: (1) mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, (2) mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, (3) memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan, (4) mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun