Mohon tunggu...
izaz murarifah
izaz murarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa jurusan Psikologi, Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki hobi menulis dan membaca topik yang berkaitan dengan Psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Langkah Polsek Gunungpati Ciptakan Ligkungan Aman di Sekitar Kampus

14 Oktober 2025   00:33 Diperbarui: 14 Oktober 2025   00:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jovita Wulan Trihapsari, Izaz Murarifah, Bagas Dwi Saputra, Aisha Putri Atarila, Annisa Nurhidayah - Psikologi, FIPP, Universitas Negeri Semarang -- dengan Dosen Pengampu, Drs. Sugiyarta SL, M.Si, Miftahun Najah, S.Psi., M.A.

Semarang, 30 September 2025 -- Narasumber dari Polsek Gunungpati mengungkapkan bahwa tindakan asusila di lingkungan kost mahasiswa semakin marak terjadi. Kasus ini biasanya berlangsung pada malam hari dan sering melibatkan mahasiswa baru yang terbawa pengaruh senior dengan alasan belajar bersama hingga larut malam. Selain tindakan asusila, kasus pencurian dengan pemberatan dan curanmor juga masih menjadi fokus pengawasan aparat kepolisian setempat.

Menurut narasumber kasus patologi sosial yang paling marak di wilayah ini meliputi pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta tindakan asusila seperti pacaran di tempat yang tidak semestinya. "Situasi lingkungan sering membuat mahasiswa, terutama mahasiswa baru (maba), terbawa arus oleh kakak tingkat (kating). Contohnya, mereka berkumpul di kost dengan alasan belajar bersama hingga jam malam, bahkan hingga pukul 01.00 WIB, yang berujung pada tindakan asusila," ungkap sumber dari polisi tersebut. Kasus serupa tidak hanya terbatas pada mahasiswa UNNES, melainkan meluas ke seluruh kampus dan kost-kostan di sekitar Gunungpati.

Untuk mengantisipasi, Linmas (Perlindungan Masyarakat) di Gunungpati aktif melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat, termasuk penggerebekan kost-kostan yang mencurigakan. Penanganan awal biasanya dimulai dengan mengambil foto Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk pembinaan. Jika kasus masuk ranah pidana, korban diimbau melapor langsung ke polsek. Namun, untuk tindakan asusila yang bersifat kekeluargaan, pihak polisi mendorong mediasi antara kedua belah pihak. "Jika tidak ada jalan keluar, baru dilanjutkan secara hukum. Saat penggerebekan, kami langsung mediasi untuk penyelesaian kekeluargaan. Jika ada yang tidak terima, silakan lapor formal," jelasnya. Jika kasus dibawa ke tingkat yang lebih tinggi, hal ini berpotensi berdampak pada reputasi kampus secara keseluruhan.

Polsek Gunungpati juga memiliki inovasi utama berbasis teknologi, yang memiliki kegunaan untuk meningkatkan keamanan di wilayah Semarang. Inovasi ini berbentuk aplikasi yang diberi nama LIBAS (Laporan Instan Berbasis Android Semarang), dirancang untuk mempermudah warga, khususnya mahasiswa, dalam melaporkan kejadian keamanan secara cepat dan langsung kepada pihak kepolisian.  "LIBAS memungkinkan laporan instan dari mana saja, sehingga petugas terdekat langsung menerima notifikasi untuk respons segera," ujar narasumber.

Dengan adanya aplikasi LIBAS, kepolisian juga dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menindaklanjuti berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Melalui laporan yang masuk secara real-time, petugas bisa mengetahui lokasi kejadian dengan akurat dan segera mengambil langkah cepat di lapangan. Inovasi ini bukan hanya mempercepat proses pelaporan, tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga keamanan bersama.

Aplikasi LIBAS menjadi bukti nyata bahwa Polsek Gunungpati terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik, terutama di wilayah Semarang. Masyarakat, termasuk mahasiswa yang tinggal di sekitar area tersebut, kini dapat merasa lebih aman karena setiap laporan akan langsung diteruskan kepada petugas terdekat untuk mendapatkan tindak lanjut secepat mungkin.

Selain melalui inovasi teknologi, Polsek Gunungpati juga melakukan tindakan preventif dalam menangani berbagai bentuk patologi sosial, termasuk perilaku asusila. Upaya pencegahan ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA. "Kami rutin melakukan sosialisasi mulai dari PAUD hingga SMA karena kejahatan sekarang sudah banyak berkembang melalui teknologi. Namun sejauh ini, kasus asusila tidak terjadi di wilayah Gunungpati," ujar narasumber.

Kegiatan penyuluhan tersebut menjadi bagian dari program "Police Goes to School" yang dilaksanakan setiap hari Senin dalam satu bulan, dengan tema yang menyesuaikan tren permasalahan sosial yang tengah marak di kalangan pelajar. Beberapa sekolah yang telah menjadi lokasi kegiatan ini antara lain SMA Negeri 12 Semarang dan SMA Sultan Trenggono. Melalui program ini, kepolisian berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan sejak dini, sekaligus memperkuat peran pendidikan dalam membentuk karakter serta mencegah munculnya perilaku menyimpang di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Upaya Polsek Gunungpati dalam menangani berbagai bentuk patologi sosial menunjukkan komitmen yang serius terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di kawasan yang banyak dihuni oleh mahasiswa. Melalui pendekatan preventif seperti penyuluhan, tindakan responsif terhadap laporan masyarakat hingga pemanfaatan teknologi melalui aplikasi LIBAS, pihak kepolisian terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.

Selain pendekatan preventif dari pihak berwajib terkait, diperlukan juga partisipasi aktif masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa dan pemilik kos, dalam mendukung keberhasilan langkah-langkah ini. Harapannya, solusi antara aparat keamanan, institusi pendidikan, dan masyarakat dapat membentuk lingkungan sosial yang sehat dan bebas dari perilaku menyimpang. Dengan demikian, kawasan Gunungpati tidak hanya menjadi tempat yang aman untuk belajar dan tinggal, tetapi juga menjadi contoh dalam menangani tantangan sosial di era modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun