Kedatangan Mohammed Salah tak hanya menjadi berkah buat Liverpool melainkan juga bagi persepakbolaan Inggris. Tak hanya trophy, pesepakbola asal Mesir itu juga menghadirkan kedamaian di liga Inggris. Mohammed Salah yang seorang muslim tak malu menunjukkan jati dirinya. Ia bahkan tak ragu melakukan selebrasi dengan cara sujud syukur. Semakin banyak gol yang dicetaknya, semakin sering ia melakukan sujud syukur.
Aksi berdoa dan sujud syukur yang kerap dilakukan Mohammed Salah tak berujung hujatan malah justru yel-yel penyemangat yang didapat. Pengaruh Salah di Anfield itu malah membuat dirinya mudah dicintai para fans nya. Mungkin bisa dikatakan bahwa namanya menjadi lagu wajib yang harus dinyanyikan setelah "You'll Never Walk Alone". Bahkan musik yang mengadopsi berjdul "Good Enough" itu liriknya diubah khusus untuk Mohammed Salah. Begini bunyi syair gubahannya.
"If he scores another few, then I'll be Moslem too. Sitting in the Mosque, that's where I wanna be."
Yang memiliki arti : Jika Salah terus mencetak gol, fans jadi ingin masuk Islam juga. Bahkan di bait kedua menunjukkan keinginan para fans untuk berkunjung ke masjid bersama dengan Salah."
Dan ini memang benar adanya. Menurut kepala masjid pertama Inggris, Mohammed Salah telah membantu meningkatkan rasa ingin tahu tentang agama Islam dan menantang persepsi negatif pada komunitas muslim di sekitar kota Mersey side. Selebrasi berupa sujud syukur tak hanya menghasilkan teriakan para fans tapi juga menimbulkan keinginan untuk sholat berjamaah di masjid serta menurunkan prosentase Islamophobia di Britania Raya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas di Stanford menemukan bahwa terjadi penurunan kejahatan rasial di wilayah Mersey side sebanyak 18,9% sejak Mohammed Salah gabung di Liverpool sejak 2017 silam. Mengacu pada penelitian dan catatan Premier League terdapat penurunan kejahatan berdasarkan ras baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya.
Mohammed Salah telah menjadi cara baru selain perdagangan dan perkawinan untuk mengajarkan toleransi dan pemahaman Islam kepada masyarakat Inggris. Ia bukan hanya pesebakbola hebat melainkan sosok yang mengubah cara pandang masyarakat Inggris terhadap agama Islam.
Selain sebagai pesepakbola, Mohammed Salah telah membangun citra sebagai seorang ayah dan teman yang baik. Ia berhasil menghancurkan label Islam sebagai agama yang katanya mengancam, sebagai agama teroris. Salah satu orang yang merasakan dampak langsung dari dakwah Mohammed Salah adalah Benburg.
Menariknya, Ben bukanlah penggemar Liverpool melainkan penggemar Nothingharmforest. Ia yang sebelumnya membenci Islam itu kini menjadi seorang mualaf setelah terinspirasi pemain asal Mesir tersebut. Lantas, apabila dia bukan fans Liverpool, bagaimana ia bisa terinspirasi oleh Mohammed Salah? Ini jadi bukti bahwa pengaruh Mohammed Salah tak hanya untuk fans The Red, tapi lebih luas dari itu.
Mengutip dari De Guardian, itu berawal dari pengambilan data yang dilakukan oleh University of Leeds, saat ia membuat tugas desertasi yang tahu bahwa Ben merupakan fans sepakbola, menyarankan untuk membahas soal nyanyian Liverpool untuk Mohammed Salah. Sebetulnya Ben tak begitu tertarik dengan lagu itu, tapi stelah mengulik dan mempelajarinya lebih dalam, ia tersentuh. Ben bersyukur mengambil kuliah jurusan itu sehingga memiliki kesempatan mengenal Islam secara lebih mendalam secara akademis. Bahkan ia kini menjadi mualaf dan menganggap bahwa Mohammed Salah merupakan salah satu tokoh yang menginspirasinya.
Mohammed Salah selain jago berlaga di sepakbola juga kerap dipuji oleh para fans nya atas kepribadian dan perilakunya di luar lapangan. Dia menyumbang untuk proyek pendidikan, perawatan kesehatan dan hak-hak hewan sehingga seorang mantan komentator sepakbola menyebut bahwa Salah "tidak pernah melupakan akarnya". Masya Allah.