Mohon tunggu...
izal gazali10
izal gazali10 Mohon Tunggu... Operator - Seorang Karyawan swasta dengan hobi penulis

Berfikir sebelum bertindak Berilmu sebelum beramal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhenti Membuat Viral Hal Ini!

10 Juni 2020   06:59 Diperbarui: 10 Juni 2020   06:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zaman modern saat ini dimana media social menjadi sebuah wadah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk meluapkan segala karya-karya yang dimiliki. Baik berupa picture, video ataupun tulisan. Apakah karya itu baik dan bermanfaat atau hanya sekedar hiburan semata. Baik itu sebuah kritikan atau kecintaan terhadap sesuatu pun diungkapkan di media social saat ini.

Namun akhir-akhir ini sesuatu yang janggal terjadi di dunia maya. Sebuah konten tidak bermanfaatpun sering bermunculan dimana-mana. Lebih parahnya lagi adalah konten yang memperlihatkan orang-orang bodoh yang ingin terkenal. Dengan melakukan hal-hal yang tidak bermoral, tidak mendidik dan sampai pada puncak penghinaan.

Namun apa sih tujuan mereka membuat hal seperti itu. Apakah mereke hanya mencari sensasi agar bisa terkenal dengan cepat. Agar viral wajahnya dan dikenal dengan banyak orang. Tapi kan itu konten yang buruk, walaupun terkenal juga kan pasti akan dinilai buruk dengan semua orang ?. eittss.. tidak berhenti sampai disitu. 

Dilihat dari beberapa hal yang terjadi sampai saat ini, tanpa disadari mereka orang yang membuat konten tak bermoral ini memainkan perasaan para netizen. Berawal dari dibuat nya rasa kesal dan amarah kita menjadi merasa kasihan dan kagum kepada mereka. Kok bisa ya?. Kita semua sebenarnya pun sudah tau bagaimana alurnya hanya saja belum bisa merasakannya. Berikut ringkasannya.

1. Melakukan hal aneh, memalukan dan apapun yang membuat orang jadi merasa emosi,kesal,ilfeel dan yang buruk-buruk. Bentuk bisa berupa  video hinaan, lucu yang memaksakan dan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral-moral kebaikan.

2. Sebar luaskan hasil nya bisa berbentuk video  dan foto editan  agar yang membenci dan yang menghina itu banyak. Karena semakin banyak yang menghina atau membenci maka semakin viral konten tersebut dan semakin senang pembuatnya.

3. Setelah viral aksinya dan banyak tuntutan akhirnya dia mengklarifikasi kan aksinya  itu dengan membuat permintaan maaf ke seluruh orang terutama kepada pihak yang dirugikan.

4. Inilah mulai puncaknya setelah mengungkapkan kalimat ”maaf”, yaitu setelah minta maaf maka baru lah dia mengungkapkan hal yang caper banget pokoknya benar – benar mencari perhatian banyak kalangan.  Berusaha agar yang membencinya dan yang menghinanya itu merasa bersalah.. 

Dengan apa ? Dengan mengatakan bahwa dia adalah orang begini, dia introvert, dia sebenarnya baik, dia sebenarnya ingin menghibur dan segala macam ketek bengek agar kita semua dibuat merasa kasihan dan akhirnya kita kembali menjadi mewajarkan perbuatan salah yang dibuatnya.
Contohnya seperti ini, anggap orang berinisial B ini melakukan hal yang tidak bermoral dengan membuat cuplikan video hinaan terhadap budaya tertentu, lalu disebarkan video itu hingga akhirnya viral. Setelah viral, banyak orang yang tidak terima dengan video yang dibuat si B ini karena ada unsur menghina. 

Lalu dihujatlah si B ini dengan kata-kata amarah dari para netizen. Setelah sekiranya sudah viral yang sangat luas cangkupannya, maka buatlah sebuah video klarifikasi permintaan maaf. Namun para netizen tidak langsung memafkan begitu saja dong. Maka si B ini mencari perhatian dengan mengungkapkan bahwa dirinya itu harus dikasihani. Dengan contoh mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui itu merupakan konten menghina, kurang kasih sayang orang tua, menjadi korban bulliying dizaman SD dahulu dan banyak hal sehingga akhirnya kita semua dibuatnya menjadi kasihan hingga akhirnya kita memaafkan kesalahan yang fatal tersebut.

Karena pada hakikatnya tiap manusia itu memiliki suatu permasalahan dalam hidupnya dan Tuhan memberikan masalah kepada tiap insan pasti sesuai dengan kesanggupannya. Jangan jadikan masalah kehidupan kita menjadi sebuah alasan kita melakukan hal yang tidak bermoral. Bacalah buku – buku untuk self improvement, hadiri seminar-seminar untuk menambah wawasan dan menghadiri acara keagamaan untuk menumbuhkan akhlak yang baik. Agar kita berfikir sebelum bertindak dan berilmu sebelum melakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun