Mohon tunggu...
iwansandika
iwansandika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Cicak Burung Pipit dan Pemilu Bulan April

26 Februari 2019   11:03 Diperbarui: 26 Februari 2019   12:01 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel,tentang sekelumit kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang dibakar oleh raja Namrud,di artikel itu memang tidak disebutkan sumber cerita itu dari riwayat siapa dan dalam kitab apa,saya juga masih terlalu bodoh untuk menemukannya,tapi cerita ini sudah masyhur di antara masyarakat dan menurut saya didalamnya ada Ibrah yang bisa kita petik.

Syahdan,ketika Nabi Ibrahim akan dibakar,seluruh masyarakat berlomba-lomba untuk ikut sumbangsih didalamnya,yang punya tali membawa tali,yang punya kayu bakar membawa kayu bakar,yang punya minyak tanah membawa minyak tanah,semiskin apapun mereka,pasti akan berusaha sekuatnya untuk ikut menyumbang,itu akibat dendam kesumat mereka kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam yang telah meluluh lantakkan patung-patung sesembahan mereka,dendam yang membuat mata tak dapat melihat kebaikan,telingan risih  mendengar nasehat,hati terkunci dari hidayah Allah.

Ketika semua persiapan sudah sempurna, Nabi Ibrahim dibakar didalam gumpalan api yang bergejolak,mungkin seandainya itu terjadi saat ini,kita ibaratkan dengan terbakarnya sebuah pasar yang padat,dengan segala dagangannya didalam sebagai bahan bakar,dan dibarengi angin yang kencang sebagai penjaga api agar terus berkobar,sedang Nabi Ibrahim Alaihissalam diikat ditengah-tengah pasar,namun bukan bagian ini yang kita telisik.

Jadi,ketika lagi besar-besarnya kobaran api,semua masyarakat, anak-anak,tua,muda,wanita,laki-laki,semua bergembira, sangat biadap memang,tapi begitulah manusia, terkadang bisa menjadi lebih parah dari hewan sekalipun,padahal manusia mempunyai pilihan untuk menjadi baik,bahkan bisa menyaingi para Malaikat yang diciptakan tanpa nafsu. Seperti mereka yang bersorak gembira ketika berhasil menangkap maling,atau begal,atau pezina,kemudian memukulinya ramai-ramai,membakarnya dengan penuh gairah,layaknya mereka menjadi pahlawan karena telah berhasil membunuh para kriminal,yang bahkan jika mereka menangis di malam hari memohon ampunan ke pada Allah,tentunya ampunaNya selalu terhampar bagi para hamba yang menyesal akan keburukannya,padahal main hakim sendiri termasuk dosa besar,apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Maka selain ditonton oleh para masyarakat biadab itu,ada juga seekor burung Pipit dan cicak yang ikut nonton live. Tapi mereka berdua ada di kubu yang berbeda,yang satu pro Paslon nomer urut 1, dan yang lainya pro Paslon nomer urut 2. Begitulah,semua selalu beriringan,ada hitam pasti ada putih,diciptakan jenis pria tak ketinggalan pasti juga diciptakan wanita,ada orang yang sabar pasti juga ada yang pemarah, ada jomblo dan juga ada yang sudah bahagia dengan pasangannya.

Cicak berkata kepada Pipit " Woi bro,ngapain sih, repot-repot amat terbang bolak-balik bawa air gitu? Mau bantuin nyiram api yang membakar Ibrahim? Bah!! Dimana pula kau letakkan otak kau,paruh kecil begitu hanya cukup membawa beberapa tetes air,mungkin 50 taun baru mati tuh api jika kau ingin memadamkannya dengan cara begitu,bahkan umurmu pun tak akan sampai. Sudah,sini duduk sama saya,kita nonton aja,seru tuh. "

Pipit yang memang sudah tampak lelah, bolak-balik ke mata air untuk memadamkan api tersenyum,dia buru-buru mengusap beberapa tetes keringat yang akan jatuh ke matanya,sayapnya sudah lelah minta istirahat, di menjawab "Iya bro,repot memang bolak-bolik dari mata air menuju tempat ini,tapi tak apalah,yang aku inginkan hanya satu,kelak ketika aku mati,aku akan punya jawaban tatkala Tuhanku bertanya tentang apa yang aku lakukan ketika masa pembakaran Nabi Ibrahim,setidaknya nanti Allah akan tau,bahwa aku adalah pro Nabi Ibrahim"

Cicak tersenyum sinis" Heleh-heleh,baru beberapa hari menghilang,rupanya udah pandai kali kau dalam ceramah ya,perlu aku belikan mimbar nggak?"ujar cicak menohok,dia bahkan diam-diam ternyata meniup-niup kearah api,ingin agar api terus membesar,agar tontonan semakin seru dan ramai. Pipit hanya tersenyum,dan melanjutkan perjuangannya.

Memang,air dari Pipit tak akan mampu memadamkan dahsyatnya api yang dinyalakan oleh"kaum biadab" dengan niat membakar Nabi Allah. Pun, tiupan dari si cicak tak akan memberikan pengaruh sama sekali kepada api itu. Namun disitu Allah tau dimana keberpihakan masing-masing,dan dari situlah Allah memberi ganjaran.

Tak heran,jika termasuk Sunnah manakala kita bertemu cicak,kemudian kita membunuhnya dengan sekali pukul,maka kita akan mendapat 100 kebaikan.

Dalam hadist riwayat Muslim no. 2238, bahwa sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menyuruh untuk membunuh cicak/tokek, beliau menyebutnya sebagai hewan yang fasiq.

Dalam hadist riwayat Bukhori no. 3359, bahwa Sahabiyah Ummu Syarik Radhiyallahu Anha berkata bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda "Dahulu,cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim Alaihissalam "

Dan didalam hadis riwayat Muslim no. 2240, dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda " Barang siapa membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya 100 kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi,maka pahalanya kurang dari yang pertama,dan barang siapa memukulnya lagi,maka pahalanya kurang dari yang kedua.

Maka sudah menjadi mafhum,,manakala ada sekelompok orang yang membenarkan sesuatu kedzaliman, dari mulai yang frontal di publik, atau itu hanya dalam bentuk sekedar mengiyakan LGBT,menepuk hangat bahu penista agama,menggaungkan pengecilan volume adzan,menatap hangat nan bersahabat para koruptor, memeluk mesrah para penjilat kekuasaan,atau bahkan hanya dengan sekedar men-share postingan-postingan yang mengarah kepada dukungan daripada kelakuan-kelakuan unmoral tersebut,maka masyarakat yang masih punya"iman dan akal" pasti akan memposisikan mereka sebagai cicak yang berpahala jika disingkarkan, walaupun tentunya itu harus dengan cara-cara yang elegan dan dalam masih sesuai dengan koridor Islam.

Bulan April esok akan ada Pemilihan Akbar,semua mendapat haknya. Setiap individu berhak menjadi siapapun,menjadi "kaum biadab" yang benar-benar membela Namrud mereka mati-matian dan berusaha menghancurkan figur rivalnya yaitu Nabi Ibrahim Alaihissalam,atau menjadi pipit, yang telah menentukan pilihannya dengan iman dan akalnya,serta ikut membantu pilihannya semampu yang ia dapat, atau bahkan mau menjadi cicak,yang sepertinya netral,hanya menonton di balik layar,tapi lidahnya menjilat-jilat berusaha meniupkan kobaran api permusuhan.

Terserah mau pilih Paslon 01 atau Paslon 02,itu hak masing-masing,kita masih saudara kan setelah bulan April nanti? Silahkan promosikan pilihan masing-masing,tapi pilihlah cara yang elegan,santun,menghormati kubu rival. Tidak dengan menjatuhkan rivalnya dengan fitnah-fitnah kampungan,yang tidak diketahui kebenarannya selain dari medsos yang bahkan sudah tak dapat dipisahkan lagi antara mana itu adonan yang asli dan faktual,serta mana itu adonan hoax,itu adalah kebodohan kuadrat.

Dan yang lebih penting lagi,untuk menentukan pilihanmu,jangan berdalil atau bersandarkan kepada kepada "apa kata netizen", dan juga jangan berdasarkan hanya melihat potongan-potongan video YouTube,IG, dan lainnya yang kebanyakan hanya menebarkan fitnah dan kebencian kepada pihak rivalnya. Itu hanyalah video-video dari mereka yang kelak,ketika neraka diperlihatkan,maka tangan-tangan mereka akan di mintai pertanggungjawaban atas dibuatnya video-video atau gambar-gambar tersebut. Pakailah akal,analisis dengan baik dari sumber yang netral dan dipercaya,bagaimana visi masing-masing Paslon dalam menahkodai kapal besar yang bernama Republik Indonesia kedepannya,dan juga bagaimana pribadinya masing-masing. Jika keduanya sama-sama tak memenuhi karekteristik pemimpin dalam Islam,maka pilihlah yang paling sedikit mudharatnya.

Oke,sekali lagi saya tekankan,tolong jangan menebar berita-berita fitnah penuh kebencian yang hanya bertujuan untuk menenggelamkan figur lawan,itu sudah terlalu ndeso,bahkan orang jahiliyah pun sudah lama memakainya. Manakala kaum Quraisy panik dengan keberhasilan Nabi Muhammad yang dikit demi sedikit mulai tampak,maka setiap tahun haji,manakala banyak orang yang akan mengunjungi Mekkah,dan itu juga adalah waktu dimana Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam berusaha menyebarkan agama melalui kesempatan emas itu. Namun apa?, Ternyata kaum Quraisy terlalu licik,setiap gang di kota Mekkah di pasang satu orang berlidah busuk,yang selalu berkata kepada setiap orang yang akan berhaji,bahwa Muhammad adalah tukang tenun,penyihir orang gila,jangan didengar perkataanya.

Itukan persis dengan apa yang dilakukan oleh mereka yang menebar fitnah plus ujaran kebencian kan?

Bro,woles aja napa. Pilih pilihanmu,dan tetap rangkul kawanmu yang berbeda pilihan, Muslim itu terlalu indah untuk sekedar di hancurkan oleh pemilihan Akbar di bulan April nanti.

Dan satu lagi ya,kalau mau mendapat pemimpin yang baik,mulailah dengan merubah diri sendiri. Jangan hanya menuntut pimpinannya baik,bisa ini bisa itu,sedangkan kita sebagai rakyat,ke masjid aja emoh,ngaji pletat pletot,begitu menyebar hoax pada semangat, Ya Allah....Ampunilah kami.

Salam santun dari saya,

Shhhttttt,jangan rame-rame, ngomong-ngomong kau pilih Paslon nomer piro rek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun