Kuningan – Tim dosen Universitas Kuningan (UNIKU) melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai DPPM Kemdiktisaintek RI Tahun 2025. Kegiatan ini difokuskan pada penerapan Bioflok 4.0 berbasis Internet of Things (IoT) sekaligus pelatihan pengolahan limbah bioflok menjadi pupuk cair organik di Desa Geresik, Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan.
Ketua Tim PKM, Iwan Lesmana, M.Kom, menjelaskan bahwa konsep Bioflok 4.0 hadir sebagai inovasi untuk menjawab tantangan budidaya ikan yang membutuhkan sistem pengelolaan air efisien dan berkelanjutan. Melalui teknologi IoT, para peserta pelatihan diajarkan memantau kondisi kolam bioflok secara real time, termasuk suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut, hanya dengan menggunakan sensor dan aplikasi berbasis smartphone. “Dengan sistem monitoring ini, masyarakat dapat menjaga kualitas air secara lebih akurat sehingga mendukung produktivitas budidaya ikan,” ungkapnya.
Selain pengendalian kualitas air, tim UNIKU juga memberikan pelatihan pengolahan limbah bioflok yang biasanya terbuang percuma. Limbah tersebut diproses menjadi pupuk cair organik dengan mencampurkan EM4 dan molase, lalu difermentasi selama 14 hari. Pupuk ini ramah lingkungan, bernilai ekonomis, dan berpotensi mendukung pertanian lokal.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 anggota Karang Taruna Desa Geresik ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Kepala Desa Geresik menilai program ini tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan warga dalam budidaya ikan, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis inovasi teknologi dan pengelolaan limbah.
Dengan mengusung tema “Karang Taruna Tangguh : Transformasi Pemuda Desa Melaui Bioflok 4.0, Pupuk Dari Limbah dan Olahan Lele Kreatif”, program PKM UNIKU ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan desa melalui integrasi teknologi digital dan pemanfaatan limbah berkelanjutan. Ke depan, Bioflok 4.0 berbasis IoT dan pupuk cair organik diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bisa direplikasi di desa-desa lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI