Menyambut Harapan dari Arah Teologi
Krisis lingkungan global, terutama perubahan iklim, telah menempatkan manusia dalam posisi reflektif terhadap cara hidup, etika, dan spiritualitasnya. Dalam konteks ini, suara teologi menjadi penting---bukan sebagai dogma kosong, tetapi sebagai kekuatan transformatif. Salah satu suara profetik kontemporer adalah Peter Dula, seorang teolog Anabaptis-Mennonite yang mengembangkan pendekatan ekoteologi yang mendalam, kritis, dan praksis.
Siapa Peter Dula?
Peter Dula adalah profesor teologi dan etika di Eastern Mennonite University, Virginia, Amerika Serikat. Ia banyak menulis tentang teologi perdamaian, kekerasan struktural, dan hubungan antara kepercayaan dan keadilan sosial. Salah satu kontribusi pentingnya adalah refleksi tentang ekoteologi dari sudut pandang komunitas Anabaptis-Mennonite, yang dikenal dengan komitmennya terhadap perdamaian, kesederhanaan, dan kehidupan komunitarian.
Antara Iman, Keadilan, dan Tanggung Jawab
Dalam tulisannya "The Climate of Ecological Theology: A Mennonite Perspective" (The Conrad Grebel Review, Vol. 30, No. 1, 2012), Dula mengkritik pendekatan ekoteologi yang hanya fokus pada narasi dominasi manusia atas alam tanpa membongkar kekerasan struktural dalam sistem sosial-ekonomi global. Ia menilai bahwa pendekatan ekologis harus diiringi dengan kesadaran sosial dan politik yang tajam.
Dula mengajukan tiga pendekatan dalam membangun ekoteologi yang holistik:
Ekospiritualitas:
Dula mendorong umat Kristen untuk membangun relasi spiritual yang intim dengan ciptaan. Ekospiritualitas adalah pemulihan relasi antara manusia dengan alam sebagai bagian dari ciptaan Allah. Spiritualitas ini tidak romantis, tapi realistis---dilandasi oleh kesadaran akan penderitaan ekologis dunia.Keadilan Ekologis (Ecological Justice):
Menurut Dula, penderitaan ekologis tidak terlepas dari ketidakadilan sosial. Masyarakat miskin, adat, dan marjinal seringkali menjadi korban pertama dari krisis iklim. Gereja, karenanya, harus memperjuangkan keadilan ekologis yang berpihak pada mereka yang paling rentan (Dula, 2012: 42).Resistensi Komunal (Communal Resistance):
Dula menekankan pentingnya komunitas-komunitas lokal sebagai basis perubahan. Inspirasi ini datang dari praktik komunitas Mennonite yang hidup dalam kesederhanaan, berbagi sumber daya, dan menolak logika konsumerisme. Komunitas menjadi tempat praktik iman yang tidak tunduk pada sistem kapitalisme perusak bumi.