Mohon tunggu...
Iwan Bahariyanto
Iwan Bahariyanto Mohon Tunggu... Administrasi - sebagai pecinta kuliner, teknologi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya seorang PNS berusia 48 tahun dengan hobi kuliner, membaca, dan juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konstruksi Selesai, PLBN Terpadu Aruk Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Kalbar

7 September 2022   17:45 Diperbarui: 7 September 2022   18:45 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intip Kemegahan PLBN Terpadu Aruk, Menjadi Andalan Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Kalbar

Sambas - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu  Aruk di Kabupaten Sambas Provinsi  Kalimantan Barat (Kalbar) sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pecepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada (11/1/2021) lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan. "Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," katanya.

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) juga sebagai Ketua Tim Pengawas Tentang Pembangunan Daerah Perbatasan DPR RI (Timwas Perbatasan) Rachmat Gobel, saat meninjau PLBN Terpadu Aruk belum lama ini berharap agar Pemerintah Provinsi Kalbar serius melanjutkan harapan pemerintah pusat dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan sosial di kawasan perbatasan.

"Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial merupakan perhatian utama kami di Timwas Perbatasan DPR RI untuk itu keberadaan PLBN tersebut yang telah dibangun Kementerian PUPR di perbatasan dengan Malaysia harus sungguh-sungguh dapat menjadi perhatian utama kita," kata Rachmat Gobel.

Pembangunan PLBN Terpadu Aruk di Kabupaten Sambas terbagi menjadi 3 tahap. Tahap 1 (zona inti) dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp131 miliar meliputi, bangunan utama, pemeriksaan kargo kedatangan dan gudang sita, car wash/disinfectant, utilitas, check-point, monumen tasbara, gerbang kedatangan serta keberangkatan, jembatan timbang, infrastruktur jalan, pendestrian dan lanskap.

Tahap 2 dibangun dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp210 miliar meliputi, mess pegawai, Wisma Indonesia, gedung serbaguna, masjid, gereja, pasar, rest area, bangunan utilitas, infrastruktur jalan, pendestrian dan lanskap. Sedangkan untuk Tahap 3 dibangun dengan anggaran sebesar Rp4,3 miliar meliputi, Patung Bung Karno, bangunan X-Ray, dan gerbang otomatis.

Konsep arsitektur desain PLBN Aruk mengadopsi Rumah Panjang yang merupakan rumah tradisional suku dayak. Kesan bangunan pun semakin modern dengan atap yang menjulang tinggi dihiasi dengan ukiran tradisonal suku dayak.

Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalbar Deva Kurniawan Rahmadi mengatakan, untuk mengoptimalkan terbangunnya PLBN Aruk Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) IKK Aruk di Kecamatan Sajingan Kabupaten Sambas berkapasitas 30 liter per detik melalui jaringan perpipaan yang dibagi dalam 3 tahap yaitu, tahap 1 pada tahun 2013 senilai Rp19 miliar, tahap 2 tahun 2021 senilai Rp1,9 miliar, dan tahap 3 tahun 2022 senilai Rp5 miliar," jadi total anggaran keseluruhan sebesar Rp26 miliar," terangnya.

"Sedangkan Untuk PLBN Aruk sendiri  berkapasitas 5 liter per detik atau setara 400 Sambungan Rumah (SR), untuk Desa Kalian 500 SR dan Desa Sebunga 1000 SR, tinggal 500 SR untuk pengembangannya ke depan," tambah Deva.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun