Bulan Ramadan memunculkan beragam makanan yang tak biasa. Makanan yang kemunculannya hanya pada bulan penuh berkah ini. Cipuk dan Tutut adalah dua contohnya. Pada bulan-bulan yang lain, tak mudah untuk mendapatkan keduanya.
Pada makanan Cipuk dan Tutut kita melihat arti sebuah kreatifitas. Dengan daya cipta yang baik, orang tua kita dahulu berhasil menciptakan jenis makanan yang baru. Satu jenis makanan yang berasal dari bahan yang sebelumnya mungkin tak di lirik. Cipuk adalah pemanfaatan dari "limbah", sedangkan Tutut adalah hasil dari upaya menghilangkan "hama" yang cerdas. Mengkonsumsi kedua jenis hidangan ini adalah sebentuk penghargaan pada upaya luar biasa itu.
Bulan Ramadhan yang identik dengan makanan, tak lantas membuat anggaran belanja membengkak. Dengan biaya yang hemat kita dapat menciptakan hidangan yang tak kalah lezat dari makanan mahal. Seorang  Kompasianer menulis tentang makanan "recycle". Makanan baru yang terbuat dari sisa makanan sehari sebelumnya. Tentu kita memberi apresiasi pada upaya kreatif ini.
Menjalani puasa bulan Ramadan tentu membawa kesan yang beraneka. Satu kesan diataranya kita mengalami pengalaman berbuka dengan menu yang tak biasa. Inilah berkah bulan suci Ramadan.