Mohon tunggu...
IVAN LEMUEL RAYKEEFE
IVAN LEMUEL RAYKEEFE Mohon Tunggu... Lainnya - Ivan Lemuel Raykeefe

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Music

Feast Menyambut Earth-08 dengan "Uang Muka"

30 Oktober 2020   14:13 Diperbarui: 30 Oktober 2020   14:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

         .Feast merupakan sebuah Band asal Jakarta yang berdiri pada tahun 2012. .Feast terdiri dari 5 personil yaitu Baskara (vokal),  Fikriawan (Bass), Dicky (Gitar), Adnan (Gitar), dan Adrianus (Drum).  Mereka merilis album pertamanya pada tahun 2015 berjudul "Multiverses" yang bertempat di Earth-03 (Dimensi yang mereka buat sendiri). Pada tahun 2018, mereka merilis EP dengan judul "Beberapa Orang Memaafkan" yang lagu-lagunya terinspirasi dari kasus pengeboman gereja di Surabaya. Kemudian setelah tahun 2019 hanya merilis beberapa single, pada tahun ini, .Feast merilis album yang berjudul "Uang Muka" yang diproduseri oleh Wisnu Ikhsantama sebagai penyambutan di Earth-08 . Album ini berisi 5 lagu dan intro juga outronya.

          Album ini dibuka dengan track berjudul "Kata Pengantar oleh Jason Ranti," sama seperti  EP sebelumnya intro album ini merupakan musik dengan monolog yang dilakukan oleh Jason Ranti, salah satu musisi Indonesia. Monolog dalam track ini berisi pesan mengenai uang yang menjadi salah satu permasalahan utama di setiap kehidupan manusia termasuk di negara ini sendiri. Musiknya sendiri merupakan pengantar menuju track ke-2 di album ini yaitu lagu berjudul lagu "Dapur Keluarga" yang ditulis oleh sang vokalis Baskara Putra.

          Lagu dibuka dengan alunan bass dan drum yang disusul oleh gitar elektrik dengan efek suara distorsi yang membawa nuansa lagu rock tahun 80-90 an. Lagu ini bercerita bagaimana seorang orang tua terutama ayah yang bersedia melakukan apapun untuk membuat keluarganya bahagia. Meskipun hal itu membuat dia harus melakukan tindakan kriminal atau merugikan orang lain. Lirik demi lirik bercerita bagaimana sang orang tua berusaha membuat keluarganya bahagia. Menurut interpretasi saya, lagu ini menyindir bagaimana pemerintah yang harusnya mementingkan kesejahteraan seluruh rakyat namun seringkali hanya mementingkan kesejahteraan diri sendiri dan keluarganya.

          Pada track selanjutnya adalah lagu berjudul "Komodifikasi" yang ditulis oleh Adnan, salah satu gitaris .Feast yang menjadi single pertama yang dirilis sebelum album tersebut. Lagu ini memiliki nuansa band metal asal Inggris yaitu Bring Me The Horizon yang diproduseri oleh Jordan Fish.  Menurut saya, lagu ini merupakan lagu paling "keras" yang ada di album ini dan menyerupai produksi pertama mereka di album "Multiverses". Lagu ini dibuka dengan paduan suara yang diiringi oleh tabuhan drum kemudian disusul dengan riff gitar rock yang membawa nuansa heavy rock pada lagu ini. Mix dalam lagu ini sangat baik terutama dalam mix gitarnya yang dipisahkan antara gitar rhytm dan lead yang dioisahkan di sisi kanan dan kiri. Lagu ini bercerita tentang drama-drama yang setiap saat selalu dibuat oleh orang demi menggapai ketenaran, kekayaan, dan yang lainnya. Bagaimana seorang yang naik daun atau terkenal karena drama akan terus membuat drama seperti itu sampai akhirnya akan mereka lelah dan berhenti dari "dunia" tersebut. Lagu ini ditutup dengan cara yang sama yaitu dengan paduan suara diiringi oleh tabuhan drum. 

          Selanjutnya lagu ke-3 adalah "Cicilan 12 Bulan (Iklan)" yang ditulis oleh Fikriawan, Bassist dari .Feast. Menurut saya, lagu ini mempunyai arti yang bagus walaupun musiknya sedikit repetitif. Nuansa yang dibuat dalam lagu ini adalah nuansa iklan-iklan yang biasanya kita dengar di televisi atau radio. Lagu ini didominasi oleh suara synthetizer, bass, dan tabuhan drum. Tambahan suara tertawa, obrolan, dan voice over sebagai interlude di lagu ini menambah keunikannya. Inti pesan dalam lagu ini ada dalam voice over yaitu bagaimana di jaman saat ini kita dapat membeli banyak hal dengan "membekukan" waktu dengan kartu kredit demi memberi makan "hewan buas" yang berarti ego setiap manusia yang memiliki banyak keinginan meskipun tidak membutuhkannya sama sekali. Lagu ini ditutup oleh obrolan Fikriawan yang meminta izin untuk "jajan" sepeda pada pasangannya padahal beberapa hari yang lalu baru saja membayar untuk suatu tagihan dan ditutup oleh kalimat "jajan lagi?" dengan nada ketus. Hal inilah yang membuat lagu ini menjadi sangat unik karena selain ada pesan yang disampaikan ada juga sisi komedi yang disampaikan melalui lagu ini.

          Pada lagu ke-4 di track ke-5 ada lagu berjudul "Belalang Sembah" yang ditulis oleh Dicky Renanda, gitaris lain dari band .Feast. Lagu ini merupakan lagu pertama dari .Feast yang bertema tentang cinta. Pada acara listening party mereka dengan bangga menegaskan hal tersebut. Lagu memiliki musik dengan nuansa suatu permainan video game yaitu "Grand Theft Auto: San Andreas" . Dia memang terinspirasi dari soundtrack game tersebut saat menulis lagu ini. Sama seperti lagu sebelumnya "Belalang Sembah" didominasi oleh suara synthetizer , bass, dan drum. Isian gitar pada lagu ini sangat pas dan tepat sehingga membuat lagu ini semakin nyaman didengar.Meskipun  lagu ini diawali nada minor, namun pada bagian reff lagu ini menjadi nada mayor yang manis. Lagu ini berpesan bahwa setiap berpasangan dan berhubungan selalu ada "harga" yang harus dibayarkan. Pemisalan yang dipakai di lagu ini adalah binatang belalang sembah sesuai dengan judul laguny a.Seperti yang kita tahu bahwa belalang sembah betina akan memakan kepala belalang sembah jantan sehabis mereka berkembang biak. Pemisalan ini melambangkan dalam berpasangan akan ada orang yang rela melakukan apapun untuk pasangannya atau jika dipakai dalam istilah sekarang adalah bucin (budak cinta). Biasanya orang seperti ini akan rela mengorbankan waktu, uang, terkadang bahkan sampai harga dirinya demi pasangannya.

          Track selanjutnya merupakan lagu terakhir dari album ini. Lagu ini berjudul "Kembali ke Posisi Masing-Masing" yang ditulis oleh drummer band .Feast, Adrianus. Lagu ini menurut saya merupakan lagu paling "keras" nomor 2 yang duduk setelah lagu "Komodifikasi". Lagu ini didominasi oleh riff gitar dan drum seperti lagu-lagu rock yang ada. Mirip dengan lagu "Komodifikasi",  lagu ini juga bernuansa electronic rock seperti lagu-lagu Bring Me The Horizon yang terkini. Efek suara dari synthetizer dalam lagu ini pun semakin membuat irama dalam lagu ini naik. Suara yang tebal sejak awal masuk lirik sampai akhirnya membuat lagu ini semakin cocok dikatakan lagu hard rock. Selain itu breakdown dalam lagu ini juga sangat apik dan tetap enak didengar meskipun kita tidak menyukai lagu heavy metal dan semacamnya. Pesan yang disampaikan oleh Adrianus melalui lagu ini pun sangat baik. Lagu ini berpesan bagaimana kita terkadang sebagai manusia memiliki jalan hidup "mati enggan hidup tak mampu". Seringkali kita dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang membuat kita tidak ingin menjalani susahnya kehidupan namun di sisi lain kita juga tidak mau mati karena merasa belum ada impian yang tercapai. Oleh karena itu seperti judul lagunya, kita harus kembali ke posisi kita masing-masing. Seperti yang dikatakan oleh dua kalimat terakhir dalam reff lagu ini yaitu "Kembali ke posisi masing-masing tahu diri kau dalam bermimpi". Bagi saya kalimat tersebut bukan berarti kita tidak boleh memiliki mimpi setinggi-tingginya tapi jika kita memiliki mimpi yang tinggi, kita harus sadar betul akan "posisi" kita yang berarti apakah kita memiliki kelebihan seperti orang lain atau privilege yang dimiliki orang lain? Jika tidak maka kita harus bekerja 2 kali bahkan mungkin 10 kali lebih keras untuk mencapai mimpi-mimpi kita.

          Track terakhir dalam album ini adalah lagu pendek berjudul "Apa Boleh Buat" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Adrianus. Lagu ini hanya berdurasi 1 menit 7 detik dan dinyanyikan oleh Adrianus sembari diiringi gitar akustik. Lagu ini memiliki suasana yang santai setelah mengarungi kelima lagu di album "Uang Muka".  Jika dalam olahraga, lagu ini menjadi proses pendinginan setelah pemasanan. Lagu ini juga meskipun pendek namun memiliki pesan yang baik yaitu bagaimana kita berserah dalam hal ini kita harus berserah mengenai mimpi kita. Kita mungkin memiliki mimpi yang tinggi namun jika tidakdiperkenankan oleh yang Maha Kuasa apa boleh buat.

         Album "Uang Muka" dari .Feast ini sangat menarik. Pesan-pesan yang disampaikan sangat dalam dan tidak hanya menyindir pemerintah saja namun juga banyak hal yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Melalui album ini, .Feast semakin menegaskan bahwa mereka adalah band pop yang terpengaruhi oleh aliran rock. Hal ini muncul dari keberagaman genre lagu yang ada di album ini. Uniknya lagi di album ini setiap personil mendapat kesempatan untuk menyumbangkan lagunya secara pribadi sehingga lagu yang dibuat berdasarkan preferensi masing-masing personil yang pastinya cocok juga untuk dibawakan oleh .Feast. Produksinya pun sangat memuaskan setiap lagu memiliki suasana dan nuansa yang berbeda-beda sehingga tidak membosankan. Namun menjadi sulit menentukan genre yang dibawa oleh album ini karena keberagamannya. Secara keseluruhan album ini sangat baik. Menurut saya, album ini menyerupai album pertama mereka yaitu "Multiverses" dari segi produksi dan jenis lagu hanya saja menjadi lebih "dewasa" dalam album ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun